Elon Musk Libur dari Twitter Kala Demo Floyd

CNN Indonesia
Selasa, 02 Jun 2020 12:41 WIB
SpaceX founder Elon Musk addresses the media during a press conference announcing new developments of the Crew Dragon reusable spacecraft, at SpaceX headquarters in Hawthorne, California on October 10, 2019. (Photo by Philip Pacheco / AFP)
Elon Musk menyatakan libur dari Twitter (AFP/PHILIP PACHECO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk baru saja mengumumkan libur dari media sosial Twitter.

Cuitan Musk yang menyatakan akan rehat, hingga tulisan ini dibuat memiliki 165 ribu likes dan 11 ribu retweet. Keputusan ini cukup membingungkan karena Musk sangat aktif di Twitter.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuitan ini dibuat usai perusahaan besutan Musk, SpaceX, baru saja berhasil mengirimkan astronaut NASA ke luar angkasa. Misi ini menandai pertama kalinya roket buatan Amerika mengantarkan astronaut ke luar angkasa sejak hampir 9 tahun lalu. 

Selain itu, keputusan Musk untuk rehat dari Twitter ini bersamaan dengan demonstrasi berskala nasional akibat kematian warga keturunan Afrika-Amerika, George Floyd di Amerika Serikat.

Bahkan akun @RyanHoulihan mengatakan Musk adalah seorang pengecut karena tidak bersuara terhadap ketidakadilan rasial.



Sebelumnya Musk juga sempat mencuitkan hal-hal yang sulit dimengerti dan membuat heboh publik. Ia juga sempat heboh saat mencuitkan nama unik dari anak yang baru lahir.

Dilansir dari The Verge, pada 18 Mei lalu, Musk membuat cuitan yang mengombinasikan simbol mawar untuk Sosialis Demokratik Amerika Serikat dan meme pil merah (red pill) ala Matrix. 

Red pill dalam film Matrix bisa diartikan sebagai mengungkap kebenaran yang tidak menyenangkan. Sementara di sisi lain, red pill bisa diartikan sebagai bentuk perlawanan untuk gerakan feminisme.

Langkah Musk itu juga sebagai bentuk protes kepada pejabat kesehatan daerah Alameda yang mengklaim pihaknya memiliki wewenang untuk tetap menutup pabrik Musk selama pandemi virus corona SARS-Cov-2 (Covid-19).

Apabila Musk mengatakan akan memiliki pil merah, artinya ia mempertanyakan bahaya Covid-19. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Musk meremehkan laporan tentang bahaya Covid-19 dan menyamakan wajib karantina sebagai tindakan fasis. (jnp/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER