Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Kemenkominfo) mengatakan aplikasi pengawasan pasien Covid-19, PeduliLindungi ke depannya akan memasukkan sertifikat elektronik bebas
Covid-19 akibat infeksi
virus corona SARS-CoV-2.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ahmad M. Ramli menjelaskan sertifikat elektronik di aplikasi akan memudahkan orang untuk bepergian.
"Ke depan kita akan memasukkan
e-certificate (sertifikat elektronik), kalau sudah di SWAB atau rapid. Jadi kalau mau keluar kota dengan pesawat tak perlu repot repot, tinggal tunjukkan QR code saat beli tiket," kata Ramli dalam konferensi pers, Rabu (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramli mengatakan ke depannya sertifikat elektronik akan semakin penting. Salah satu contohnya, sertifikat ke depannya akan digunakan bagi pengunjung mal.
"Suatu saat mal boleh dimasuki oleh orang bukan hanya yang suhunya baik, tapi juga yang sudah di tes atau belum," kata Ramli.
Ramli menjelaskan ke depannya, aplikasi juga akan memiliki sertifikat vaksin apabila vaksin Covid-19 sudah ditemukan. Ke depannya, presiden meminta agar Indonesia memiliki aplikasi diary digital dan aplikasi lainnya yang berkaitan dengan pelacakan orang-orang.
Ramli mengatakan hingga 7 Juni 2020, PeduliLindungi telah diunduh oleh 3,8 juta orang. Ramli kemudian mengatakan saat ini PeduliLindungi telah digunakan oleh 5 persen pengguna ponsel pintar.
Angka tersebut cukup rendah dibandingkan adopsi aplikasi serupa di negara lain. Ramli mengungkap aplikasi Rakning C-19 di Islandia Baru memiliki angka 42 persen.
Negara tetangga Singapura, TraceTogether digunakan oleh 30 persen pengguna ponsel pintar. Sementara itu Australia memiliki angka 33 persen, Israel 30 persen, India 18 persen, sedangkan Norwegia memiliki angka 37 persen.
Di sisi lain, aplikasi PeduliLindungi mendapatkan angka rating yang cukup tinggi, yaitu 4,4. Rating aplikasi mengungguli aplikasi dari Islandia, Selandia Baru, Singapura, Australia, Israel, hingga Austria.
"Kita punya skor baik 4.4 dibanding dengan yang lain, yang paling tinggi 4,6 dari rating yang ada," tutur Ramli.
(jnp/eks)
[Gambas:Video CNN]