Ahli Botani dari Universitas Mataram, Niechi Valentino mengatakan bakteri Listeria Monocytogenes bisa menyebabkan penyakit foodborne. Penyakit ini erat kaitannya dengan konsumsi pangan yang telah terkontaminasi mikroba patogen atau bahan kimia berbahaya.
Hal ini diungkap Niechi setelah Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) memerintahkan importir jamur enoki untuk memusnahkan jamur karena terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes.
"Bakteri Listeria Monocytogenes merupakan salah satu agen penyebab "food-borne disease" yaitu penyakit yang muncul akibat masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh yang dihantarkan oleh makanan," kata Niechi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niechi juga mengatakan bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dan penyakit listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia, utamanya pada golongan rentan, balita, ibu hamil, dan manula.
Infeksi Listeria mengakibatkan gejala yang berbeda pada setiap orang. Diberitakan sebelumnya, gejala umum infeksi berupa sakit kepala parah, demam tinggi, kehilangan keseimbangan, kebingungan, nyeri otot, leher kaku dan, kejang.
Sementara perempuan hamil bisa mengalami gejala serupa tapi infeksi bakteri tersebut berpotensi mengakibatkan keguguran, lahir mati, prematur hingga infeksi lain yang mengancam bayi yang baru lahir.
Niechi menjelaskan bakteri Listeria Monocytogenes dapat tumbuh pada kisaran suhu -0,4 derajat celsius hingga 45 derajat celsius dengan suhu tumbuh optimal 37C.
"Bakteri Listeria merupakan bakteri gram positif yang dapat tumbuh baik di tempat aerob (dengan adanya oksigen) maupun anaerob (tanpa adanya oksigen)," ujar Niechi
Pengaruh pembekuan terhadap Listeria .Monocytogenes
bergantung pada kondisi produk dan kemasan. Hal ini juga dibuktikan bahwa bakteri dapat memiliki kemampuan bertahan pada suhu minus 20 derajat celcius.
"Bakteri Listeria tahan terhadap suhu dingin jadi wajar mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan," kata Niechi.
Niechi mengatakan sumber penularan bakteri ini diduga dapat terjadi pada beberapa aspek mulai dari pemilihan makanan, pengolahan, hingga penyajian.
Pada pemilihan makanan, penularan biasanya terjadi pada produk seperti susu mentah, susu yang proses pasteurisasinya kurang benar, keju terutama jenis keju yang dimatangkan secara lunak, es krim, hingga sayuran mentah.
Niechi mengatakan penularan pada makanan juga terjadi di sosis dari daging mentah yang difermentasi, daging unggas mentah dan yang sudah dimasak, semua jenis daging mentah, dan ikan mentah atau ikan asap.
"Pada saat pengolahan makanan, juga dapat terjadi penularan jika menggunakan alat masak yang telah terkontaminasi," ujar Niechi.
Sebelumnya, Kementan menyatakan importir jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan sudah memusnahkan produknya di Indonesia karena diduga berbahaya. Pemusnahan dilakukan di PT Siklus Mutiara Nusantara di Bekasi, Jawa Barat.