Ahli Prediksi Penyebab Ratusan Gajah Mati Misterius

CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2020 18:32 WIB
Panti asuhan khusus gajah menjadi jualan wisata Sri Lanka. Berada di desa Pinnawala, 6 jam dari kota Colombo. Pelancong disuguhi, puluhan gajah yang dimandikan oleh pelatih. di sungai Maha Oya. Waktu terbaik untuk menyaksikan atraksi ini adalah pagi hari. CNNIndonesia/Safir Makki
Ilustrasi gajah (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Conservation Response Unit (CRU) Aceh, Wahdi Azmi memprediksi perubahan iklim bisa menjadi faktor penyebab ratusan gajah di Afrika mati misterius.

Sebab, dalam sebuah literatur, dia mengatakan perubahan iklim dapat menciptakan penyakit baru atau memunculkan kembali penyakit lama.

Namun, ia mengaku belum dapat memastikan penyebab kematian ratusan ekor gajah di Botswana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam teritori tentang perubahan iklim yang pernah saya baca, itu salah satu yang dikhawatirkan perubahan iklim ini adalah emerging infectious disease atau re-emerging," ujar Wahdi dalam diskusi virtual TFCA Sumatera, Jumat (7/3).

Wahdi mengatakan salah satu penyakit yang sempat membuat heboh dunia konservasi gajah adalah Elephant endotheliotropic herpesviruses (EEHV). Dia menyebut penyakit itu menyerang gajah muda.

Kala itu, dia menyebut penyakit itu membuat panik seluruh negara yang memiliki gajah. Bahkan, dia berkata sejumlah bayi gajah di Indonesia mati karena infeksi penyakit tersebut.

"Manusia juga punya herpes virus, tapi dia berbeda. Tapi juga mendekam di dalam tubuh manusia sudah ribuan tahun juga. Jadi ini kadang-kadang juga bisa menjadi ganas," ujarnya.

Di sisi lain, Wahdi mengatakan kematian gajah massal di Indonesia pernah terjadi sekitar awal tahun 2000. Namun, dia menyampaikan seluruh gajah mati karena diracun.

"Tapi yang secara alamiah saya belum pernah tahu," ujar Wahdi.

Sebelumnya, 350 ekor gajah dikabarkan mati di kawasan konservasi Botswana utara, Afrika, sejak Mei 2020.

Awalnya, hanya 169 kematian gajah yang dilaporkan di Delta Okavango pada awal Mei 2020. Namun, kini jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat, dengan 70 persen kematian berada di sekitar sumber air pada pertengahan Juni 2020.

Terdapat sejumlah kemungkinan yang menyebabkan kematian massal gajah di Botswana. Kemungkinan pertama adalah keracunan yang diperkirakan diberikan oleh pemburu gading gajah.

Kemungkinan kedua adalah akibat patogen yang belum diketahui. Sebab, sampai saat ini karena pemerintah Botswana belum menguji sampel gajah yang mati itu.

Warga lokal mengatakan sejumlah gajah mati dengan posisi kepala tertunduk ke tanah. Selain itu, warga mengatakan beberapa gajah terlihat berjalan berputar-putar sebelum mati.

(jps/eks)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER