Transjakarta melakukan uji coba bus listrik dengan mengangkut penumpang umum pada rute Blok M - Balai Kota mulai hari ini, Senin (6/7), hingga tiga bulan ke depan. Masyarakat yang mencoba bus listrik bakal merasakan sensasi baru tanpa suara deru mesin dan knalpot secara gratis.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan meski gratis, untuk menumpangi bus sampai titik yang dituju masyarakat tetap harus menggunakan kartu uang elektronik serta diwajibkan tap in dan tap out.
"Namun tetap diwajibkan untuk melakukan tap in dan tap out pada alat Tap On Bus (TOB) yang tersedia di dalam bus," kata Nadia dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Nadia pihaknya punya petugas yang berjaga di dalam bus untuk mengatur posisi penumpang. Pengaturan itu diperlukan supaya masyarakat ikut menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, yakni jaga jarak fisik.
"Kami juga menghimbau pelanggan untuk terus bekerjasama dengan mematuhi batas jarak aman, yaitu minimal satu lengan tangan antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya," ucap dia.
Bus ini dijelaskan Nadia mengacu pada protokol Covid-19 terkait kapasitas daya angkutnya. Ada dua bus listrik BYD yang disediakan Bakrie Autoparts, yakni tipe single low entry K9 yang hanya untuk 25 orang duduk dan berdiri serta bus medium C6 yang memiliki kapasitas 11 orang duduk.
Layanan ini akan beroperasi setiap hari, mulai pukul 10.00 WIB - 22.00 WIB dengan jarak keberangkatan setiap 45 menit sekali dan berhenti di halte-halte Non-BRT di sepanjang rute Blok M hingga Balai Kota Jakarta.
Sebelumnya, bus listrik Transjakarta yang menggunakan produk BYD sudah diuji coba pada 2019. Pada masa pra uji coba itu bus listrik hanya dioperasikan dengan mengangkut galon air dan masyarakat di tempat-tempat wisata. Tercatat ada 13 ribu masyarakat yang sudah menjajal bus listrik pada masa pra uji coba itu.
Bus yang Diuji dan Tujuan
Bus BYD yang diuji Transjakarta ada dua unit. Pertama single bus BYD tipe K9 dengan panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,3 meter.
Bus dengan nomor polisi B 7003 STX ini secara normal dapat mengangkut penumpang 28 orang duduk dan berdiri 20 orang. Bus ini dilengkapi baterai berkapasitas 324 kWh.
Satu bus lainnya yaitu tipe C6 dengan panjang tujuh meter, lebar 2,1 meter, dan tinggi 3 meter. Bus bernomor polisi B 7002 STX ini dapat menampung 18 orang duduk dan tidak ada yang berdiri, sementara baterainya berkapasitas 135 kWh.
Masing-masing bus dikatakan memiliki jarak tempuh sekitar 250 km sebelum harus diisi ulang dengan durasi pengecasan kurang dari empat jam setiap harinya.
Menurut Nadia perusahaan memiliki target dalam percobaan ini. Pertama memastikan unit dapat beroperasi pada standar operasional Transjakarta. Kedua mendapat spesifikasi teknis yang sesuai dengan operasional Transjakarta dan regulasi.
Kemudian proses yang bakal dilakukan yakni beroperasi 10 jam hingga nantinya 17 jam pada rute yang ditentukan. Selanjutnya memonitor perawatan dan biaya perbaikan selama tiga bulan percobaan, serta memperoleh hitung-hitungan biaya operasional, perawatan, dan perbaikan.
(ryh/fea)