Tokopedia Sebut Pedagang Online Bertambah Kala Pandemi Corona

CNN Indonesia
Kamis, 09 Jul 2020 00:43 WIB
Pengguna Tokopedia bertransaksi melalui gawai di Jakarta, Senin (4/5/2020). Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama BSSN dan Tokopedia akan melakukan evaluasi, penyelidikan, dan mitigasi teknis terhadap upaya peretasan data pengguna sebanyak 91 juta akun dan 7 juta akun merchant, serta akan terus memastikan ekonomi digital khususnya e-commerce tetap berjalan dengan baik dan lancar tanpa diganggu peretas data. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.
Ilustrasi Tokopedia. (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jumlah pedagang di Tokopedia tercatat meningkat dari 7,3 juta menjadi 8,3 juta di kala pandemi virus corona Covid-19. Peningkatan 1 juta pedagang ini terjadi dalam kurun waktu Februari 2020 hingga Mei 2020.

Tokopedia mengatakan terjadi pergeseran pola belanja dari offline ke online akibat pembatasan mobilitas di kala pandemi Covid-19 ini. Imbasnya jumlah pedagang online meningkat.

Demi membantu pengelolaan pesanan di saat pandemi Covid-19, Tokopedia menjalankan strategi TokoCabang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai dengan fokus kampanye Tokopedia #JagaEkonomiIndonesia, kami terus memastikan pelaku usaha di Indonesia tetap bisa menjalankan bisnis walau di tengah pandemi lewat sederet kemudahan, salah satunya TokoCabang," ungkap Head of Fulfillment Tokopedia, Erwin Dwi Saputra," dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com.

Layanan pemenuhan pesanan (fulfillment service) TokoCabang yang diluncurkan Tokopedia tahun 2019 ini memungkinkan penjual menitipkan stok di gudang pada wilayah dengan jumlah permintaan tinggi.

TokoCabang membantu penjual dari sisi operasional, mulai dari menerima pesanan, mengemas hingga mengantarnya ke kurir, terutama ketika menghadapi lonjakan permintaan.

Erwin menjelaskan bahwa ada lonjakan signifikan akan jumlah pesanan yang ditangani TokoCabang selama pandemi. Erwin mengatakan ada peningkatan pemesanan di TokoCabang sebesar 2,5 kali lipat pada kuartal kedua 2020

"Jumlah pesanan di TokoCabang mengalami peningkatan hingga lebih dari 2,5 kali lipat pada kuartal kedua 2020 jika dibandingkan dengan kuartal pertama pada tahun yang sama," kata Erwin.

Saat ini, penjual bisa memanfaatkan layanan TokoCabang secara gratis selama 30 hari, lalu cukup membayar biaya jasa layanan Rp3 ribu untuk setiap barang yang terjual.

Di sisi lain, TokoCabang memungkinkan seluruh masyarakat dapat mengakses lebih banyak pilihan produk. Pada praktiknya, TokoCabang telah menangani pesanan pada bazar buku online Big Bad Wolf di Tokopedia pada 27 April-3 Mei dan 24-30 Juni lalu.

Ratusan ribu buku yang terjual dikemas dan didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia dengan lebih cepat lewat layanan TokoCabang.

Sebelumnya, portal diskon online CupoNation Indonesia merilis studi tentang situs belanja online yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2019.

Data menyebut Tokopedia merupakan toko online yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia dengan total pengunjung mencapai 1,2 miliar, dengan rincian 863.1 juta pengunjung dari web mobile dan 329.8 juta pengunjung dari desktop.

Peringkat kedua dikuasai oleh situs belanja online Shopee dengan jumlah kunjungan mencapai 837.1 juta. Jumlah itu secara otomatis menggeser posisi Bukalapak yang pada tahun 2019 dikunjungi 823.5 juta pengunjung.

Di posisi keempat dan seterusnya ditempati oleh Lazada dengan 445,5 juta pengunjung; Blibli dengan 353,2 juta pengunjung; JD ID dengan 105,4 juta pengunjung; Orami dengan 89,8 juta pengunjung; Bhinneka dengan 62,2 juta pengunjung; Sociolla dengan 51,1 juta pengunjung; dan Zalora dengan 44,5 juta pengunjung.

(jnp/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER