Blokir Aplikasi China, TikTok Palsu Muncul di India

CNN Indonesia
Kamis, 09 Jul 2020 02:22 WIB
Aplikasi Tik Tok
Ilustrasi TikTok. (Diolah dari Istockphoto/Elena Feodrina)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah aplikasi palsu TikTok dikabarkan muncul di India setelah pemerintah melakukan pelarangan terhadap aplikasi asal China tersebut. Aplikasi TikTok palsu itu mengundang pengguna untuk mengunduh melalui pesan SMS.

Aplikasi TikTok palsu yang beredar di India bernama TikTok Pro. ByteDance, selaku  pengembang TikTok yang asli mengatakan tidak ada memiliki kaitan dengan TikTok Pro.

Melansir SCMP, TikTok Pro memiliki log yang sama dengan TikTok asli. Namun, aplikasi itu tidak memiliki fitur untuk membuat video singkat atau mengakses video yang ada di TikTok asli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, TikTok Pro membombardir penggunanya dengan iklan dan tautan untuk mengunduh aplikasi lain. Aplikasi tiruan itu juga meminta akses ke foto, file, kontak, lokasi, pesan, dan lainnya milik pengguna.

Tindakan yang dilakukan oleh TikTok Pro berpotensi mencuri data pribadi serta menyerang ponsel dengan malware dan spyware.

Sebuah akun Twitter bernama @GowdPurushotham menyampaikan bahwa sejumlah rekannya mendapat pesan berisi URL tentang TikTok Pro.

Belum diketahui secara pasti berapa banyak warga India yang tertipu dengan aplikasi tersebut. Saat ini, sejumlah media lokal telah menyarankan warga agar tidak mengunduh aplikasi tersebut.

Melansir BGR, scammers menggunakan serangan SMS dan phishing untuk menarik pengguna agar mengunduh aplikasi bernama TikTok Pro. Scammer memanfaatkan larangan pemerintah India terhadap TikTok asli untuk membuat aplikasi berbahaya lainnya.

Aplikasi palsu itu diketahui tidak tersedia di Google Play Store, yang merupakan satu-satunya tempat untuk mengunduh aplikasi bagi pengguna Android.

India pada Senin (29/6) memutuskan melarang 59 aplikasi seluler China, termasuk TikTok dan WeChat di negara mereka. Larangan yang hanya berselang beberapa minggu setelah bentrokan di perbatasan Himalaya dilakukan dengan alasan keamanan dan privasi nasional.

Langkah ini akan melindungi kepentingan mendasar pengguna ponsel dan internet India. Keputusan ini adalah langkah yang ditargetkan untuk memastikan keamanan dan kedaulatan dunia maya India.
 
Daftar aplikasi yang dilarang India termasuk Helo, Likee, Scanner Cam, Video Vigo, Mi Video Call-Xiaomi, Clash of Kings, serta platform e-commerce Club Factory dan Shein.
 
Kementerian TI India menyebutkan pihaknya juga menerima banyak keluhan dari berbagai sumber, termasuk beberapa laporan tentang penyalahgunaan beberapa aplikasi seluler yang tersedia di platform Android dan iOS.
 
Aplikasi itu dianggap mencuri data dan diam-diam secara tidak sah mengirimkan data pengguna ke server yang berlokasi di luar India.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER