Ahli Respons Ma'ruf Amin Sebut Pesantren Klaster Baru Corona

CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2020 15:25 WIB
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan kepada santri yang baru datang di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (31/3/2020). Pemerintah setempat melakukan cek suhu badan dan penyemprotan cairan disinfektan kepada rombongan 15 bus berisi sekitar 800 orang santri asal Kabupaten Pekalongan yang pulang dari Pondok Pesantren (Ponpes) Api Tegal Rejo Magelang dan Ponpes Lir Boyo Kediri untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.
Ilustrasi klaster Covid-19 pesantren. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani merespons pernyataan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menyebut adanya potensi pondok pesantren menjadi klaster baru virus corona Covid-19.

Laura mengakui adanya potensi tersebut. Ia mengatakan potensi tersebut ada mengingat apabila pesantren membuka penerimaan kembali santri dari segala penjuru daerah ke asrama. Apabila tidak dilakukan proses screening terlebih dahulu, Laura khawatir pesantren bisa menjadi klaster baru.

"Memang ini hal yang krusial ketika pesantren mulai menerima santri kembali. Santri datang dari segala penjuru daerah," kata Laura saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (20/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laura juga mengatakan  di pesantren juga banyak kegiatan yang terjadi di ruangan tertutup. Ia mengingatkan ruangan tertutup dengan sirkulasi udara buruk semakin meningkatkan potensi penularan Covid-19. 

Potensi penularan semakin meningkat apabila pondok pesantren tak menerapkan jaga jarak atau social distancing.

"Dalam pondok pesantren banyak kegiatan-kegiatan dalam ruang tertutup dengan kapasitas santri yang banyak dan biasanya duduk berdempetan. Hal ini berpotensi terjadi penularan jika tidak diantisipasi sejak dini," tutur Laura.

Oleh karena itu, Laura menyarankan beberapa hal untuk mencegah pondok pesantren menjadi klaster baru Covid-19. Ia mengatakan kondisi kesehatan para santri harus dicek terlebih dahulu sebelum diterima ke asrama.

Barang-barang yang dibawa oleh santri juga harus dilakukan proses desinfeksi terlebih dahulu untuk mencegah adanya virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. 

"Para santri yang diijinkan masuk memang sudah harus diskrining kondisi kesehatannya, kemudian barang-barangnya juga harus didesinfeksi sebelum masuk kawasan pondok pesantren," kata Laura.

Laura turut menyarankan agar pondok pesantren juga menerapkan berbagai protokol kesehatan mulai dari penyediaan sabun cair hingga pengecekan suhu tubuh secara berkala.

Para santri di dalam pondok pesantren juga harus menerapkan berbagai protokol kesehatan secara patuh dan disiplin Pihak pengurus pondok pesantren harus membuat kebijakan yang tegas dan juga memberikan contoh dalam penerapan protokol kesehatan. 

"Ini demi kesehatan para santri yang berkegiatan di pondok pesantren agar aman dari wabah Covid-19 yang sampai sekarang masih menjadi ancaman untuk masyarakat," ujar Laura.

Sebelumnya, Ma'ruf khawatir pondok pesantren bisa jadi klaster baru apabila tidak mempersiapkan protokol kesehatan Covid-19. Oleh karena itu, Ma'ruf meminta pengelola pondok pesantren memikirkan prosedur penerimaan kembali para santri sesuai protokol kesehatan.

Menurut dia, masih banyak pesantren yang kondisinya kurang layak huni. Ma'ruf mencontohkan, misalnya ruang tidur yang kadangkala diisi santri dengan jumlah melebihi kapasitas ideal.

"Pesantren ini kan banyak yang tempatnya dempet-dempetan, [ada yang] satu kamar itu mestinya lima orang, tapi dipakai untuk 15 orang. Saya kan alumni pesantren, jadi tahu. Memang pesantren itu kan begitu, apa adanya," ungkap Ma'ruf.

Selain itu, penyebaran virus penyebab Covid-19 di lingkungan pesantren berpotensi terjadi secara cepat mengingat umumnya santri dan para pengasuh atau pengajar berasal dari berbagai daerah.

Karena itu sebelum penerimaan kembali santri ke asrama, persiapan tes dan penyediaan sarana kesehatan di pondok pesantren wajib dipastikan mumpuni.

Ia meminta pengurus pesantren diminta memberlakukan rapid test terhadap seluruh santri dan pengajar sebelum memulai kegiatan pembelajaran di pondok. Tak hanya itu, sarana kesehatan di lingkungan pesantren pun harus memenuhi standar protokol kesehatan--yakni memiliki tempat cuci tangan, sanitasi dan tempat wudhu yang bersih.

(jnp/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER