Kampus AS Bikin Video Palsu Kecelakaan Misi ke Bulan

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 08:56 WIB
Sebuah kampus ternama di AS membuat video palsu ketika Nixon mengungkap soal kecelakaan misi pertama manusia ke bulan, Apollo 11.
Misi Apollo 11 berhasil mendaratkan manusia pertama di Bulan. Mahasiswa MIT bikin video palsu soal kecelakaan misi ini untuk sebarkan bahaya deepfake. (CNN Indonesia/Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pusat Massachusetts Institute of Technology (MIT) Advanced Virtuality, salah satu kampus ternama di Amerika Serikat (AS) membuat video palsu soal kecelakaan Apollo 11 yang merupakan misi pertama manusia mendarat di Bulan.

Video palsu itu dibuat menggunakan teknologi deepfake untuk memberitahu bahaya teknologi rekayasa video menggunakan kecerdasan buatan itu.

Mereka membuat video yang menampilkan Presiden AS Richard Nixon soal kecelakaan Apollo 11. Padahal misi Apollo 11 berhasil mengantarkan manusia pertama ke Bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek itu dinamai 'In Case of Moon Disaster' yang memulai debutnya tahun 2019. Proyek ini pun sempat menerima penghargaan dari Mozilla Foundation.

Lewat proyek ini MIT membuat video deepfake yang membuat Nixon mengeluarkan pernyataan terkait misi Apollo 11 yang dinilai gagal.

"Takdir telah menunjukkan bahwa orang-orang yang pergi ke Bulan untuk menjelajah dengan damai akan tetap berada di Bulan untuk beristirahat dengan tenang," kata Nixon seperti dikutip CNET

Meski pada kenyataanya Armstrong dan Aldrin mendarat dengan selamat di permukaan Bulan pada 20 Juli 1969. Selain itu, kru Apollo 11 lain Michael Collins juga selamat dan tetap berada di orbit Bulan.

"Sejarah menunjukkan bagaimana teknologi baru dapat mengaburkan kebenaran. Hal ini juga dapat mendorong audiens kita untuk berpikir hati-hati tentang pemberitaan di media," ujar Co-Leader Proyek MIT, Francesca Panetta dikutip Space

Panetta dan tim butuh waktu satu tahun untuk mengerjakan proyek ini dan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence.

Pada 21 Juli 1969 waktu Amerika Serikat bagian timur, umat manusia untuk pertama kalinya telah menjejakkan kaki di tanah yang sama sekali berbeda, Bulan. Sejarah misi Apollo 11 yang dicetak 50 tahun lalu ini tak lekang oleh waktu. Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang melangkah di tanah asing itu.

Langkah Armstrong lantas diikuti oleh "Buzz" Aldrin. Sementara Michael Collin rekan mereka, menunggu di orbit Bulan. Ia mengawasi pendaratan itu dari modul komando Columbia, bekal satu-satunya untuk membawa ketiga pria ini kembali ke Bumi.

Mereka berdua turun ke Bulan menggunakan pesawat antariksa yang diberi nama Eagle. Serupa dengan lambang negara Amerika Serikat. 

Sabtu, 20 Juli malam Eagle mendarat pukul 20:17 UTC. Mereka mendarat di lokasi yang dinamakan Sea of Tranquility (lautan ketenangan). Meski demikian, pendaratan itu jauh dari kata tenang.

Butuh enam jam bagi Armstrong dan Aldrin sebelum akhirnya turun dari Eagle. Ketika mereka turun dan melakukan observasi, mereka mesti menyiapkan peralatan kamera televisi untuk mengabadikan momen itu sendiri.

Mereka menyiapkan satu kamera televisi di seberang Eagle, empat kamera panorama. Mereka juga meletakkan peralatan eksperimen gempa di Bulan dan laser retroreflektor. Retroreflektor ini digunakan untuk mengukur secara presisi jarak Bumi dan Bulan hingga hitungan milimeter dengan cara menembakkan laser dari Bumi.

(din/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER