Beda Thermo Gun Klinik dan Industri Cegah Penularan Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 18:12 WIB
Thermo gun atau alat pengukur suhu menjadi salah satu alat yang paling populer selama pandemi virus corona Covid-19.
Ilustrasi thermo gun kala corona. (Foto: Marco Alpozzi/LaPresse via AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Thermo gun atau alat pengukur suhu menjadi salah satu alat yang paling populer selama pandemi virus corona Covid-19. Tak hanya di Indonesia, seluruh negara terdampak pandemi memanfaatkan alat tersebut untuk mengukur suhu tubuh seseorang ketika hendak memasuki sebuah lokasi.

Bukan hal yang mengherankan thermo gun digunakan untuk mendeteksi Covid-19. Sebab, salah satu ciri orang yang menderita Covid-19 adalah demam. Namun, masih banyak pihak yang tidak mengetahui bahwa thermo gun terdiri dari dua jenis, yakni thermo gun klinik untuk mengukur suhu tubuh manusia dan thermo gun industri.

"Pada dasarnya, kedua termometer non kontak ini memiliki prinsip yang sama, yaitu menangkap panas yang dipancarkan oleh obyek ukur," ujar Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Termoelektrik dan Kimia Badan Standardisasi Nasional (BSN) Ghufron Zaid, melansir situs resmi BSN, Rabu (22/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ghufron  menuturkan thermo gun adalah alat ukur suhu atau termometer dengan metode non kontak, artinya bahwa pengukuran suhu dilakukan tanpa menyentuh objek yang diukur. Ghufron menjelaskan setiap benda, termasuk tubuh manusia akan memancarkan panas secara alami dan sesuai dengan hukum fisika.

Sehingga, dia berkata thermo gun juga dikenal dengan nama Infrared thermometer karena panas yang dideteksi oleh sensor tersebut berada pada panjang gelombang cahaya inframerah (infrared).

"Panas inilah yang kemudian ditangkap oleh sensor yang ada di dalam Thermo Gun tersebut," ujarnya.

Perbedaan Thermo Gun

Ghufron menyampaikan perbedaan antara thermo gun klinik dan Thermo Gun industri adalah rentang ukur dan jarak ukurnya. Thermo gun klinik mempunyai rentang ukur 32-42 derajat Celsius, dengan akurasi sampai dengan 0,2 derajat Celsius.

Sedangkan thermo gun industri, lanjut dia mempunyai rentang ukur yang lebih besar, sampai dengan 500 derajat Celsius atau lebih, dengan akurasi sampai dengan 1,5 derajat Celsius.

Agar akurat, Ghufron mengatakan jarak ukur Thermo Gun klinik tidak bisa terlalu jauh. Pada umumnya, dia berkata jarak ukur hanya mencapai 1 sentimeter (cm) hingga 10 cm. Berbeda dengan Thermo Gun klinik, thermo gun industri dapat digunakan untuk mengukur suhu dari jarak jauh.

Selanjutnya, thermo gun industri diketahui dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang sulit dijangkau tangan manusia, misalnya trafo listrik yang letaknya di ketinggian atau benda yang berbahaya untuk didekati karena suhunya sangat tinggi, misalnya pada proses peleburan logam.

Untuk membantu mengarahkan Thermo Gun industri tepat ke titik pengukuran dengan lebih baik maka pabrikan melengkapinya dengan laser.

"Jadi laser di sini hanya dipakai untuk membantu mengarahkan atau alignment saja, bukan untuk mengukur suhu benda yang diukur," ujar Ghufron.

Sebagai alat ukur, Ghufron mengingatkan thermo gun harus dipastikan kebenaran hasil pengukurannya. Sebab, hasil pengukuran tersebut akan digunakan oleh tenaga medis untuk mendiagnosa pasien.

Kesalahan diagnosa, kata dia dapat berakibat kesalahan treatment.

"BSN melalui SNSU menyediakan layanan kalibrasi yang tertelusur ke Sistem Internasional," ujarnya.

Lebih dari itu, Ghufron mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan pengukuran suhu tubuh menggunakan thermo gun sebagai salah satu rangkaian protokol kesehatan. Dia juga mengingatkan agar masyarakat menggunakan thermo gun jenis klinik untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih baik daripada thermo gun industri.

"Penggunaan Thermo Gun klinik secara benar tidak membahayakan pasien maupun petugas medis," ujar Ghufron.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER