Grab terus mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk merangkul teknologi dalam menyambut masa depan ekonomi digital. Sasarannya kali ini di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Grab membuktikan bahwa IKM yang telah terdigitalisasi melalui layanan GrabMart dan GrabFood mendapatkan kesempatan lebih besar untuk mengembangkan bisnis dan bisa lebih dijangkau oleh masyarakat luas, sehingga mendorong peningkatan penjualan mereka.
Salah seorang pelaku UMKM di Manado yang telah merasakan manfaat digitalisasi Grab adalah Chelsea Magido (28 tahun). Wanita 28 tahun itu mengaku pertama kali membuka Toko Folcis Pudding memang sudah secara online. Namun karena pesanan banyak, ia kewalahan dalam hal pengiriman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mendirikan Folcis pertama kali pada Agustus 2019. Awalnya, saya hanya memasarkannya lewat media sosial dan mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Karena pesanannya semakin banyak, saya sedikit kerepotan untuk pengantarannya," ujar Chelsea dikutip dari Grab, Jumat (24/7).
Pemilihan jasa pengiriman ia putuskan menggunakan Grab. Pertimbangannya adalah praktis dan pengiriman yang cepat. Mengingat produk jualannya merupakan makanan yang harus lekas dikonsumsi.
"Saya bergabung dengan Grab supaya sistem pendataan pesanan dan pengantarannya jadi lebih mudah. Sekarang Folcis bisa memproduksi hampir 500 puding setiap harinya."
Dengan adanya Folcis, Chelsea bersyukur sudah dapat membantu karyawan untuk mendapatkan pekerjaan. Harapannya ke depan, ia bisa mengembangkan Folcis Pudding lebih besar lagi dan membuka banyak cabang di luar Manado.
"Saya juga berharap agar lebih banyak UMKM Manado yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan penjualan, serba memberikan dampak positif bagi lebih banyak orang," ujarnya.
Sementara itu, Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya mengatakan selama pandemi ini Grab akan terus berupaya untuk membantu masyarakat yang terkena dampak, khususunya bagi pegiat UMKM agar tetap memiliki daya saing dalam pemulihan ekonomi di era tatanan kehidupan baru.
"Kami akan terus berupaya agar wirausahawan mikro atau bisnis sekecil apa pun mampu beradaptasi dalam era tatanan baru dan mempertahankan mata pencaharian mereka. Mari bersama ubah susah menjadi peluang dengan Terus Usaha," ujar Halim.
(fef)