Menelusuri Klaim dan Jejak Ilmiah Hadi Pranoto di Video Anji

CNN Indonesia
Rabu, 05 Agu 2020 07:49 WIB
Hadi Pranoto membuat heboh pada video Youtube Anji karena mengklaim telah menemukan obat Covid-19 akibat infeksi virus corona.
Ilustrasi (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Dipakai RSAL dan Wisma Atlet

Dalam wawancara dengan CNN Indonesia, Hadi juga sempat mengklaim obat herbalnya telah digunakan sebagai media penyembuhan di RSAL Dr. Mintohardjo.

Namun, Kepala RSAL Dr. Mintohardjo Kolonel Laut Agus Guntoro tidak membenarkan klaim Hadi tersebut. Menurutnya selama ini, RSAL belum menggunakan opsi herbal sebagai media pengobatan.

"Tidak menggunakan herbal, protokol pengobatan covid-19 di RSAL Dr. Mintohardjo sesuai dengan protokol WHO dan Kemenkes," kata Agus saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (4/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih dari video wawancara dengan Anji, Hadi juga menyebut kalau obat buatannya sempat digunakan di Wisma Atlet. Namun, hal itu dibantah oleh Kepala Pusat Kesehatan TNI AD Mayor Jenderal Tugas Ratmono.

Menurutnya, RS Darurat Wisma Atlet belum pernah menggunakan media pengobatan secara herbal.

"Sampai saat ini belum dipakai ya obat herbal," kata Tugas saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (4/8).

Diminta tak klaim obat Covid-19

Dihubungi secara terpisah, Pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo mengatakan, dirinya sempat meragukan latar belakang akademik Hadi, sebab Hadi tidak memiliki rekam jejak ilmiah di beberapa situs penelitian dalam negeri maupun luar negeri.

Sebelumya, Ahmad Rusdan sempat membuat video komentar terkait dengan unggahan video Anji dan Hadi Pranoto. Ahmad Rusdan sendiri merupakan Peneliti Utama Diagnostik Molekuler Kanker di Stem Cell and Cancer Institute. Ia memiliki rekam jejak akademis yang jelas dan riset yang terdaftar di beberapa jurnal internasional.

"Kalau dia peneliti serius, akademik, dan tergabung dalam asosiasi lembaga penelitian kampus maupun swasta, seharusnya kita saling kenal," kata Ahmad saat dihubungi, Senin (4/8).

Ia menyebut, di Indonesia terdapat beragam komunitas biologi molekuler, seperti Komunitas Biologi Molekuler Indonesia, Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI), Komunitas Biomedis, Scientist forum, dan masih banyak lagi.

"Tetapi tidak menutup kemungkinan, dia (Hadi) terlibat di komunitas lain," lanjutnya.

Ahmad tak sepenuhnya menyalahkan Hadi terkait penemuan obat herbalnya. Namun menurutnya, Hadi tak sepatutnya menyebut obat tersebut 'Obat Covid-19', sebelum melalui riset dan pembuatan obat yang sesuai dengan prosedur yang ada.

"Masalahnya kalau dia mengatakan aman tidak masalah, jual herbal boleh, tapi tolong jangan ditambahkan obat anti covid-19," kata Ahmad.

Obat Covid-19 belum ditemukan

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Widyawati turut memastikan hingga saat ini obat atau vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati penularan Covid-19 belum ditemukan atau belum selesai penelitiannya oleh negara manapun di dunia.

Bahkan, Widyawati meminta agar Hadi bisa memaparkan secara detail soal temuan obat Covid-19 yang sempat diutarakan itu. Ia mempertanyakan kenapa Hadi tak mempublikasikan temuannya itu secara terbuka jika memang ada.

Senada, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga turut merespons fenomena tersebut. Atas video itu, Wiku mengingatkan agar figur publik yang kerap kali menjadi panutan masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap sumber pemberitaan atau referensi apapun yang dia dapat berkaitan dengan pandemi Covid-19 ini.

(khr/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER