Grab mengadakan Kelas #TerusUsaha yang berupa pelatihan gratis bagi UMKM Indonesia agar dapat bersaing dan naik kelas di masa pandemi.
Salah satu materi Kelas Usaha yang paling mendasar dan membuat usaha terus maju adalah Kelas Desain Logo dan Kemasan. Kelas ini dimentori oleh Aktivis Brand Lokal Arto Biantoro pada Jumat (18/9) yang diadakan secara daring.
Lewat Kelas Desain Logo dan Kemasan (Logo and Packaging Product), Arto mengajak UMKM untuk memahami pentingnya sebuah brand atau logo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan logo yang baik serta sesuai target pasar dan anggaran, kata Arto, diharapkan UMKM bisa memasarkan produk dengan maksimal dan meraih sales yang memuaskan.
"Logo dan kemasan adalah jalan pertama dari membangun brand. Logo berfungsi sebagai identifikasi merek, pembeda dengan yang lain, membangun kepercayaan pelanggan, menjamin eksistensi produk di masa mendatang," ujar Arto dikutip dari media sosial Grab, Rabu (30/9).
Sebagai tanda yang unik, logo juga bisa jadi sarana untuk mencerminkan janji brand kepada konsumen.
Arto menyebut, ada 5 jenis brand yang bisa jadi referensi dan disesuaikan dengan kepribadian atau jenis produk, seperti berikut:
Selain simbol, lanjut Arto, kemasan juga faktor esensial yang tidak bisa diabaikan oleh pemilik usaha dan bisa jadi solusi untuk menaikkan daya jual produknya.
"Packaging ini sebagai alat komunikasi kepada konsumen. Jika tidak ada pesan apa pun kepada target market, dia akan hanya berfungsi sebagai pembungkus semata," ujarnya
Packaging design itu jadi penting karena menjadi representasi produk dan owner kepada konsumen di ruang ketika pemilik tidak sedang bersama konsumen.
Jadi tanpa menjelaskan secara langsung, lewat packaging yang komunikatif, konsumen sudah bisa menangkap maksudnya.
"Semakin bagus packaging disertai dengan packaging yang jelas, maka semakin besar produknya disukai dan dibeli. Juga, potensi kita mendapat sales yang lumayan juga ditentukan dari packaging."
Namun masalahnya, tak sedikit UMKM yang takut membuat packaging karena terkendala modal, sehingga takut kemahalan atau tidak bisa bersaing dengan kompetitor.
"Yang harus diketahui, konsumen sebenarnya tak cuma mau beli produk, melainkan juga membeli brand. Untuk itu, brand dan kemasan yang baik dapat menaikkan nilai jual produk," kata Arto.
(fef)