Relawan Jatuh Sakit, Perusahaan Vaksin AS Setop Uji Vaksin

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 13:12 WIB
Perusahaan vaksin Johnson & Johnson (J&J) mengumumkan menunda uji coba vaksin Covid-19 tahap ketiga.
Ilustrasi vaksin corona. (Foto: iStockphoto/Halfpoint)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan vaksin Johnson & Johnson (J&J) mengumumkan menunda uji coba vaksin Covid-19 setelah salah satu relawan uji klinis vaksin dikabarkan jatuh sakit.

"Kami telah menghentikan sementara pemberian dosis lebih lanjut dalam semua uji klinis kandidat vaksin Covid-19 kami, termasuk uji coba tahap 3, karena penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada peserta uji klinis," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Selasa (13/10).

Saat ini Johnson & Johnson tengah melakukan uji klinis ketiga atau tahap terakhir vaksin Covid-19. Raksasa farmasi itu melakukan uji klinis ketiga kepada 60 ribu orang untuk membuktikan kemanjuran dan keamanan vaksin itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

J&J menyatakan penyakit relawan tersebut saat ini sedang ditinjau oleh dewan independen dan dokter internal perusahaan. J&J tidak membagikan lebih banyak informasi terkait sifat atau gejala dari penyakit itu dengan alasan privasi relawan.

"Kita harus menghormati privasi peserta ini. Kami juga mempelajari lebih lanjut tentang penyakit peserta ini, dan penting untuk mengetahui semua fakta sebelum kami membagikan informasi tambahan," kata J&J dalam pernyataan.

Uji coba vaksin Covid-19 dari produsen obat Inggris AstraZeneca menghadapi kemunduran serupa. Pada bulan September, AstraZeneca menghentikan uji coba setelah seorang peserta mengalami reaksi negatif terhadap Covid-19

Uji coba vaksin corona di Inggris telah dilanjutkan, meskipun bagian percobaan di AS masih dihentikan sementara dan diselidiki lebih lanjut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Sementara itu uji coba vaksin tahap akhir lainnya dari Pfizer dan Moderna sedang dilakukan. Uji coba akhir ini bisa rampung pada tahun ini.

Dilansir dari Stat News, J&J memulai uji coba tahap akhir pada bulan September untuk menentukan apakah suntikan vaksin dapat mencegah COVID-19. Uji coba ini juga dirancang untuk memberikan informasi keamanan vaksin itu untuk diberikan kepada jutaan orang yang berisiko tinggi.

Dilansir dari Business Insider, uji coba tersebut awalnya diharapkan memberikan hasil awal pada akhir tahun 2020. Namun target itu bisa mundur, tergantung pada berapa lama uji coba ditunda

Di sisi lain J&J tidak memberikan informasi durasi penundaan uji coba tahap terakhir tersebut.

(jnp/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER