Pertarungan dua kandidat di Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) bakal menentukan pergerakan masa depan industri otomotif Eropa, secara khusus pada BMW dan Mercedes-Benz. Kedua merek Jerman ini punya kapasitas produksi besar di AS dan menjadikan negara itu pasar kedua terbesar setelah China.
Perdagangan
Jika Joe Biden menang, calon dari Partai Demokrat ini kemungkinan akan meninjau kembali perjanjian dagang Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP) antara Uni Eropa dan AS.
Daimler, induk Mercedes-Benz, dan Volkswagen Group adalah dua di antara perusahaan yang sedang melobi hal itu untuk menghilangkan batasan dagang antara Uni Eropa dan AS. Trump sudah mengakhiri negosiasi dan membuat konflik perdagangan yang mengincar produsen Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brexit
Pemerintah Inggris mungkin perlu melunakan perjanjian dagang dengan Uni Eropa sebab Biden menentang Brexit tanpa kesepakatan (no deal). Aktivitas produsen otomotif akan diuntungkan jika tarif ekspor-impor antara Inggris dan Uni Eropa dicabut, meski deklarasi bea cukai barang masih akan menciptakan gesekan perdagangan.
Emisi
Environmental Protection Agency akan diperkuat jika Biden berkantor di Gedung Putih. Pemerintahannya mungkin tidak akan lagi menantang California yang sudah menetapkan sendiri batas emisi dan AS kemungkinan gabung lagi ke Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim.
Regulasi
Administrasi Biden kemungkinan akan memperbaiki hubungan multilateral misalnya dengan World Health Organization. Asosiasi industri otomotif Eropa pernah menjelaskan keputusan Trump menutup hubungan dengan WHO pada Desember lalu akan terasa pada sektor otomotif yang mengandalkan rantai pasok dan proses manufaktur yang efisien serta membutuhkan akses ke seluruh dunia.
Mengingat industri otomotif berkontribusi 10 persen pada perdagangan dunia, restorasi aturan internasional disebut bisa menguntungkan produsen yang mengandalkan ekspor dan pemasok.
Investasi
Kemenangan Partai Demokrat seharusnya bisa menambah kepastian investasi asing, terutama dari negara seperti Meksiko dan Iran. BMW, Audi, dan Mercedes-Benz sudah membangun pabrik di Meksiko sebelum Trump terpilih dan mengekspor kendaraan ke AS tanpa tarif pajak tertentu.
Negosiasi ulang Trump pada perjanjian perdagangan NAFTA untuk menciptakan USMCA telah menambah biaya produksi seperti membuat eksportir membayar lebih mahal gaji pekerja otomotif.
Volkswagen telah menetapkan investasi ke Iran untuk kesempatan lebih baik berkompetisi dengan produsen Prancis, PSA Group dan Renault, namun kemudian strategi itu ditinggalkan setelah Trump menarik AS dari perjanjian nuklir Iran dan menetapkan sanksi sendiri.
Perdagangan
Trump bisa jadi bakal mengancam tarif 25 persen pada mobil penumpang yang diproduksi di Eropa dan diekspor ke AS. Trump menilai Uni Eropa adalah musuh terselubung yang mencoba mengambil keuntungan dari AS.
Kemenangan Trump juga berisiko melemahkan hubungan ekonomi antara Eropa dan AS dan menciptakan keadaan antagonis permanen antara negara industri maju yang merugikan produsen otomotif yang beroperasi global.
Brexit
Periode kedua Trump bisa berarti dukungan buat Brexit karena ia lebih condong menyukai kemitraan dengan pemerintah yang selaras ideologis daripada aliansi strategis. Ini bisa jadi berisiko pada perdagangan kendaraan dan suku cadang sebab perdagangan AS dengan Inggris bisa jadi berbeda dari yang sudah ditetapkan dengan Eropa.
Emisi
Dukungan Trump ke penggunaan bahan bakar fosil bisa menunda transisi ke teknologi listrik yang terjadi di Eropa dan China. Kebijakan seperti ini sebenarnya bisa menguntungkan penjualan kendaraan bermesin pembakaran dalam, namun perusahaan seperti Volkswagen tidak bisa cepat menambah volume mobil listrik.
Harga bahan bakar yang semakin murah juga bisa menambah minat pembelian mobil bermesin pembakaran dalam dan menjauhkan mobil listrik.
Investasi
Investasi produsen Eropa untuk operasi di AS bisa jadi dipikir ulang jika Trump menang, ini bisa kejadian pada Mercedes-Benz yang memiliki pabrik di Vance, Alabama, BMW di Spartanburg, South Carolina, dan Volkswagen in Chattanooga.
China
Relasi AS dan China bisa jadi semakin keruh usai terus memanas semasa pandemi Covid-19. Produsen otomotif yang beroperasi di kedua negara, misalnya Mercedes-Benz dan BMW, bisa terus kena imbas berkepanjangan.