Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Transportasi
Swedia awal pekan ini mengkonfirmasi kepada media lokal telah menolak pengajuan
pelat nomor kendaraan dengan kombinasi huruf 'TRUMP'. Menurut otoritas setempat huruf yang digunakan itu dianggap ofensif.
Tabloid Aftonbladet, salah satu surat kabar Swedia melaporkan, pria bernama Marcus Saaf itu mengatakan bahwa dia mabuk dan berpikir akan sangat menyenangkan jika mengajukan pelat nomor baru untuk mobilnya secara
online.
Keinginan Saaf dilatarbelakangi karena
Sport Utility Vehicle (SUV) miliknya buatan Amerika Serikat. Namun otoritas setempat tidak menyetujui kombinasi huruf itu karena berunsur politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keinginannya ditolak karena pihak berwenang Swedia menganggap hal tersebut ofensif (menyerang)," tulis
Carscoops, Rabu (11/9).
Mengutip
USA Today News, pemerintah Swedia melarang masyarakatnya membuat 'pesan' terkait politik, terlebih dinilai sensitif yang dianggap 'menyerang'.
Pihak berwenang Swedia 'memperingkatkan' Saaf bahwa keputusan Badan Transportasi Swedia tidak dapat diganggu gugat.
(ryh/mik)