Sekretaris Jenderal Asosiasi eSports Indonesia (IeSPA), Prana Adisapoetra membenarkan tim DOTA Indonesia dinyatakan walk out dalam pertandingan melawan Filipina saat babak kualifikasi IESF World Championship 2020 wilayah Asia Tenggara.
Dia mengatakan hal itu terjadi karena salah satu dari lima anggota Timnas DOTA Indonesia mengalami gangguan internet saat hendak masuk ke lobby pertandingan.
"Dota ini lima orang, jadi empat ini sudah stand by di lobby untuk mulai game. Tapi satu orang ini susah masuk karena dia putus koneksinya," ujar Prana kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prana mengaku pihaknya sempat melakukan protes ketika Timnas DOTA Indonesia dinyatakan WO oleh panitia. Sebab, dia menyebut satu orang pemain Timnas yang sempat mengalami masalah koneksi telah masuk ke lobi permainan tak lama setelah dinyatakan WO.
"Padahal jaraknya tidak sampai lima menit sih antara keputusan WO dengan dia muncul atau back online. Kita juga protes ke jurinya saat itu kenapa buru-buru banget WO," ujarnya.
Prana menilai keputusan WO seharusnya tidak diterima oleh Timnas DOTA Indonesia. Sebab, dia berkata tidak ada urgensinya panitia melakukan hal itu.
"Tidak ada urgensinya untuk buru-buru," ujar Prana.
Lebih lanjut, Prana mengaku tidak mengetahui jaringan apa yang digunakan oleh salah pemain Timnas Dota Indonesia sehingga mengalami kendala koneksi saat hendak bertanding. Dia hanya mengatakan para pemain bertanding di tempat yang terpisah karena pandemi.
"Anak-anak sebenarnya sudah kami siapkan fasilitasnya high speed internet dan satu arena khusus di wilayah Daan Mogot. Tapi mereka pilih main masing-masing, mungkin faktor pandemi," ujarnya.
Di sisi lain, Prana menilai masalah yang dialami oleh timnas DOTA Indonesia hanya kesialan belaka. Sebab, dai menyebut beberapa jam sebelum pertandingan dalam kondisi normal.
"Sebenarnya yang lain sudah siap. Tiba-tiba putus. Apes aja kalo. Dia butuh re-connect beberapa menit hingga akhirnya dinyatakan WO. Tak lama kemudian dia muncul," ujar Prana.
"Kita sudah berdebat cukup keras dengan wasit. Tapi karena keputusannya begitu, kami terima," ujarnya.
Lebih dari itu, Prana berharap jaringan internet di Indonesia semakin baik. Sebab, dia menilai internet merupakan hal penting dalam eSport.
(mik/mik)