Peneliti Temukan Spesies Baru Mirip Balon 4 Km di Dalam Laut

CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2020 07:45 WIB
Spesies baru yang dinamakan Duobrachium sparksae (D. Sparkasae) ditemukan di kedalaman laut sekitar 4 km di Puerto Rico.
Ilustrasi. (AFP/OLIVIER MORIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para peneliti telah menemukan dan meneliti spesies baru di kedalaman laut pesisir Puerto Rico menggunakan cara tidak biasa. Spesies baru dengan bentuk seperti balon itu diidentifikasi hanya menggunakan kamera high definition di kapal selam penjelajah Deep Discoverer.

Spesies yang kemudian dijuluki Duobrachium sparksae (D. Sparkasae) ini merupakan Ctenophora, mirip tapi bukan ubur-ubur. Penampakannya seperti gelembung dengan dua tentakel atau kaki-tangan panjang.

Para ahli menentukannya sebagai spesies baru menggunakan video berkualitas tinggi Deep Discoverer di dasar laut Puerto Rico pada 2015 yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video sanggup menangkap gambar dengan sangat detail hingga skala kurang dari satu milimeter dan mampu membantu peneliti menjawab semua pertanyaan yang dibutuhkan untuk penentuan spesies baru.

"Kami tidak memiliki mikroskop sejenis itu di laboratorium, tetapi video ini sudah bisa memberi kami cukup informasi untuk memahami morfologi makhluk ini secara detail, termasuk lokasi bagian reproduksi mereka dan aspek-aspek lainnya," kata Ahli Biologi Kelautan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) Allen Collins dilansir dari Express.co.uk Selasa (1/12).

Collins menjelaskan ciri anatomi tubuh D. Sparksae paling menonjol adalah tubuhnya yang bulat seperti balon, tetapi juga menonjolkan dua lengan seperti tentakel.

Secara keseluruhan, ada tiga individu D. Sparksae yang ditangkap kamera Deep Discoverer pada kedalaman 3,9 kilometer. Salah satunya didapati sedang menggunakan tentakelnya sebagai jangkar di dasar lautan.

Collins menyebut para ahli berharap dapat mengumpulkan spesimen pada penyelaman mendatang untuk analisis fisik. Meski begitu dikatakan mempelajari spesies ini mungkin perlu waktu puluhan tahun sebelum mereka mendapatkan temuan yang benar-benar realistis.

"Bahkan jika kami memiliki peralatan, hanya akan ada sedikit waktu untuk memproses temuan ini, karena hewan yang berbentuk gelatin seperti ini tidak tahan lama," kata dia.

Melansir Science Alert, Ahli Kelautan NOAA Mike Ford menyebut temuan itu menunjukkan bahwa D. Sparksae merupakan spesies unik dan menarik. Menurutnya, meskipun spesimen lain tidak terlihat berlabuh ke dasar laut, tetapi mereka semua hanya berjarak dua meter dari dasar laut.

Mereka terlihat dalam jarak dua meter di dalam parit bawah air Ngarai Guajataca, dan temuan itu dilihat menggunakan fitur dari Observatorium Arecibo.

"Spesies itu bergerak seperti balon udara yang menempel di dasar laut dalam dua jalur. Apakah mereka melekat ke dasar laut, kami tidak yakin, sebab kami tidak mengamati keterikatan langsung selama penyelaman, tetapi tampaknya mereka seperti organisme yang menyentuh dasar laut," kata Ford.

Sementara itu, meski memiliki nama 'ubur-ubur' dan memiliki penampakan mirip ubur-ubur, namun Ctenophora bukanlah ubur-ubur. Mereka adalah spesies predator yang memakan larva mikroskopis dan krustasea kecil.

Ctenophora bisa hidup di bagian terdalam lautan, sehingga sangat sulit bagi para peneliti untuk menemukan spesimen yang hidup buat diteliti di daratan.

Sejauh ini, para ahli hanya berhasil mendeskripsikan sekitar 200 spesies Ctenophora, dengan sekitar satu spesies baru ditemukan setiap tahunnya lewat bantuan teknologi video dengan resolusi kualitas tinggi.

[Gambas:Youtube]

(kha/fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER