Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku telah bekerjasama dengan Twitter untuk melakukan penangguhan akun atau suspend terhadap akun twitter yang mengunggah video azan jihad. Salah satu akun yang telah ditangguhkan adalah akun anonim @AntiBuzzeRP.
Pantauan CNNIndonesia.com pada pukul 15.00 WIB, akun tersebut sudah tidak bisa diakses. Seluruh percakapan di linimasa akun @AntiBuzzeRP berwarna putih dan tidak terlihat. Termasuk gambar profil akun tersebut juga tidak terlihat hanya berwarna abu-abu.
"Akun ditangguhkan. Twitter menangguhkan akun yang melanggar peraturan Twitter," tulis Twitter, Selasa (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suspend atau penangguhan akun adalah kebijakan yang diambil oleh Twitter. Dikutip dari laman resmi Twitter, sanksi penangguhan akun dijatuhkan pada akun-akun yang dinilai telah melanggar Peraturan Twitter.
Twitter dapat menangguhkan sebuah akun, jika akun tersebut telah dilaporkan karena dianggap melanggar Peraturan yang telah ditetapkan.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi mengatakan usai konten tersebut viral di media sosial, Kominfo mendapat laporan dan kemudian melakukan penelusuran di berbagai platform.
"Kominfo bekerjasama dengan platform media sosial terkait telah melakukan penindakan. Akun tersebut telah disuspend," kata Dedy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (1/12).
Tak hanya unggahan dari akun @AntiBuzzeRP, Dedy mengaku pihaknya bakal melakukan hal serupa di sejumlah akun yang diketahui menunggah konten azan jihad. Namun Dedy belum menjelaskan detail mekanisme penelusuran akun yang bakal ditangguhkan itu.
"Sedang diproses," imbuhnya.
CNNIndonesia.com juga telah berupaya meminta kejelasan terkait hal itu kepada pihak Twitter Indonesia. Namun hingga berita ini ditulis, mereka belum menanggapi dan menyampaikan keterangan resmi soal penangguhan akun twitter yang mengunggah video azan jihad itu.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, beberapa video azan jihad di Twitter masih dapat diakses. Seperti pengguna Twitter @FKadrun yang mengunggah video azan jihad berbeda pada (30/11) kemarin pukul 06.57 WIB.
"Jika azan jihad sudah mulai dikumandangkan di beberapa daerah di Indonesia, siapa yg mau di salahkan??," cuitnya.
Video azan jihad dengan konten berbeda juga terlihat masih bisa diakses di akun Twitter @digeeembokFC. Akun anonim tersebut membuat sebuah utas yang berisi kumpulan enam video dengan konten azan jihad yang dilakukan beragam orang yang berbeda-beda.
Dalam video itu beberapa orang terlihat berdiri berbaris layaknya bersiap jelang salat berjamaah. Satu di antaranya mengumandangkan azan. Namun kalimat 'hayya alas sholah' (mari mendirikan salat) diganti dengan 'hayya alal jihad' (mari berjihad).
Buntut unggahan video itu menuai kritik dari ulama sekaligus Ketua PBNU Robikin Emhas. Ia meminta masyarakat tidak terpancing dengan video itu. Robikin mengatakan jihad harus dimaknai secara benar. Ia berharap seruan itu tidak memicu perpecahan di antara anak bangsa.
"Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan dan menyuruh kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat," ucap Robikin dalam keterangan tertulis, Senin (30/11).
Senada, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menegaskan Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengganti redaksi azan untuk menyerukan jihad meski sedang dalam keadaan perang. Cholil menyampaikan Muhammad SAW hanya mengubah kalimat azan saat ada bencana yang menghalangi orang datang ke masjid.