Pemerintahan Joko Widodo tetap menggelar Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember. Penyelenggaraan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19.
Netizen pun riuh mengomentari Pilkada Serentak 2020 yang tetap digelar meski masyarakat dihantui virus SARS-CoV-2. Tak sedikit warganet yang memberikan komentar pedas terkait perhelatan Pilkada Serentak 2020, di antaranya akun Twitter @msekarayu_.
"Lihat angka covid makin tinggi gini kok ya tetep Pilkada mau jalan.. Yang bener aja 🙃🙃," cuitnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu akun @HafzullQ menyebut jikalau pilkada tetap dilaksanakan dan kasus corona naik lagi, lalu yang disalahkan nanti adalah masyarakat.
Bahkan akun @alonkii dan @msenaluphdika memutuskan untuk tidak memberikan hak suaranya alias golput, demi kesehatan.
Konfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia per hari ini, Kamis (3/12), bertambah 8.369 pasien, sehingga total akumulasi sejak pasien pertama diungkap awal Maret lalu adalah 557.877 kasus.
Dari total jumlah tersebut, pasien yang sembuh ada 462.553 orang atau 82,9 persen (bertambah 3.673) dan yang meninggal dunia ada 17.355 atau 3,1 persen (bertambah 156).
Untuk diketahui, hari ini adalah rekor baru penambahan harian kasus positif virus corona yang dicatat Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia. Rekor sebelumnya adalah 6.267 kasus baru pada 29 November lalu.
Sebelumnya, per Rabu (2/12), terjadi tambahan kasus di Indonesia sebanyak 5.533 dari sehari sebelumnya, sehingga total akumulasi per hari itu adalah 549.508 kasus.
Dari jumlah akumulasi tersebut pasien yang sembuh adalah 458.880 (bertambah 4.001) dan yang meninggal dunia ada 17.199 (bertambah 118). Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 juga mencatat per hari tersebut ada 71.074 suspek dan 58.245 spesimen diperiksa.
Selain itu, kasus Covid-19 bertambah di dua daerah lagi per Rabu, sehingga total ada di 507 kabupaten/kota di 34 Provinsi se-Indonesia.
Sementara itu perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia sendiri pada bulan ini dikhawatirkan terjadi lonjakan. Pasalnya ada dua agenda nasional yang bisa memperbesar risiko penularan Covid-19.
Pertama adalah gelaran Pilkada Serentak 2020 di mana hari pemungutan suara akan dilaksanakan pada 9 Desember nanti. Kedua, libur panjang di akhir tahun atau libur natal dan tahun baru (nataru) disertai cuti bersama.
(din/mik)