Calon vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan perusahaan obat asal Inggris AstraZaneca dilaporkan memiliki kemanjuran sampai rata-rata 70 persen. Laporan tersebut dipublikasikan dan dikutip dari situs penelitian ilmiah Lancet, berdasarkan uji klinis ketiga di Brasil dan Inggris.
"Tugas kami sebagai ilmuwan adalah menghasilkan data dan membuatnya tersedia untuk umum bagi orang-orang untuk diteliti dan ilmuwan untuk diteliti dan juga sekarang untuk diteliti oleh pembuat kebijakan dan pembuat kebijakan. Keputusan ini bukan untuk kami buat," kata Prof Andrew Pollard dari Universitas Oxford, kepala penyelidik pada persidangan mengutip Guardian, Rabu (9/12).
Dilansir dari STAT News, jurnal ilmiah The Lancet pada Selasa (8/12) menerbitkan sebagian hasil dari tes vaksin Covid-19 di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan, hasilnya tanpa gejala pada 23.745 relawan dan memberikan perlindungan pada 11.636 relawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti mengklaim vaksin itu melindungi 62 persen efektif dalam mencegah penyakit Covid-19, dan 90 persen ampuh melindungi mereka dari Covid-19 untuk relawan yang diberi setengah dosis vaksin.
Tetapi ketika data kemanjuran dari uji coba digabungkan, termasuk uji coba di mana sukarelawan menerima dosis rendah diikuti dengan dosis standar vaksin, vaksin itu dianggap 70 persen efektif.
"[Ini] akan membutuhkan penelitian lebih lanjut karena akan lebih banyak data yang tersedia dari uji coba tersebut," kata studi tersebut.
Beberapa ilmuwan telah menyarankan hasil yang tampaknya tidak sesuai mungkin karena dosis awal yang lebih rendah sebenarnya memprioritaskan sistem kekebalan dengan cara yang lebih efektif daripada dosis standar yang jika benar akan memungkinkan lebih banyak orang untuk divaksinasi lebih cepat, kalau vaksinnya disetujui.
Tetapi Omer mengatakan data imunogenisitas yang dihasilkan dengan mencari tanggapan antibodi dalam sampel darah dari peserta uji coba menunjukkan bahwa vaksin dapat menginduksi tingkat perlindungan yang sama di berbagai kelompok usia.
Sementara itu Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memberi persetujuan penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat. Vaksinasi Covid-19 mereka Pfizer akan dilakukan dengan prioritas orang lanjut usia (lansia) di panti jompo dan pekerja medis, diberitakan aljazeera.
(din/mik)