Vaksin Covid-19 untuk menyembuhkan infeksi virus corona SARS-CoV-2 harus disuntikkan dua kali agar efektif.
Ahli penyakit menular dari UCLA Health, Amerika Serikat, Otto Yang menjelaskan alasan mengapa vaksin ini harus disuntikkan dua kali.
Vaksin bekerja dengan memaparkan bagian kecil dari virus agar sistem imun bisa belajar mengenali sumber penyakit itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan memberikan lebih dari satu dosis vaksin, berarti memperbesar kemungkinan sistem imun tubuh untuk mempelajari virus dan mencari cara menangkal infeksi berikutnya.
Sebab, sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus. Vaksin membantu sistem imun lebih dulu memicu produksi antibodi spesifik, agar lebih siap ketika virus asli masuk.
Pemberian vaksin dua kali memberi kesempatan sistem imun tubuh untuk memproduksi lebih banyak antibodi. Mereka juga memberi tubuh pasokan sel memori yang kuat terhadal suatu virus. Agar tubuh memiliki ingatan yang cukup kuat dan lama terhadap virus tertentu setelah terpapar.
Sebab, sel memori tidak bertahan selamanya. Ia akan mati seiring waktu. Dengan pemberian vaksin dua kali, tubuh terpapar lebih banyak antigen. Sehingga, sistem imun membuat lebih banyak sel memori. Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa mendatang, seperti dilansir dari The Verge.
Lihat juga:Alasan Pemerintah Pilih Vaksin Sinovac |
Hal senada diungkap Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, Wien Kusharyoto.
Wien mengatakan vaksin corona perlu disuntikan dua kali karena suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal. Dilanjutkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk.
"Suntikan pertama untuk memicu respons kekebalan awal terhadap vaksin yang diberikan. Suntikan kedua dapat meningkatkan kekuatan respons imun yang sebelumnya sudah terbentuk," ujar Wien saat dihubungiCNNIndonesia.com beberapa waktu lalu (10/9).
Dua dosis vaksin dinilai sebagai dosis yang wajar. Sejumlah vaksin seperti cacar air, hepatitis A, herpes zoster (cacar ular) juga memerlukan dua dosis vaksin untuk mencegah penyakit tersebut. Beberapa vaksin bahkan membutuhkan dosis lebih banyak seperti vaksin DTaP untuk difteri, tetanus, dan pertusis.
(eks)