Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan Gerhana Matahari Total (GMT) 2020 tak bisa disaksikan di wilayah Indonesia karena tidak memenuhi syarat terjadinya GMT.
Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto menjelaskan Gerhana Matahari Total yang berlangsung pada 14 Desember 2020 berlangsung singkat, sehingga hanya bisa dilihat di sebagian wilayah Bumi.
"Gerhana Matahari Total terjadi pada waktu yang singkat di lokasi tertentu di permukaan Bumi mengingat syarat terjadinya GMT yang amat ketat," ujar Rhorom kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rhorom menjelaskan syarat ketat terjadinya GMT yakni ketika Bulan dan Matahari sama-sama berada dekat dengan titik simpul orbit Bulan mengitari Matahari. Titik simpul ini adalah perpotongan bidang orbit Bulan dan bidang orbit Bumi (ekliptika).
Ketika pertemuan titik simpul terjadi, itu menjadi tanda terjadi gerhana. Pada praktiknya, bisa menyebabkan terjadi Gerhana Matahari atau Gerhana Bulan.
Ketika Bulan dan Matahari berada hampir segaris saat bertemu di titik simpul ini jika diamati dari Bumi, maka gerhana Matahari total dapat terjadi.
Pada peristiwa GMT hari ini, wilayah Indonesia tak kebagian menyaksikan lantaran gerhana terjadi ketika wilayah Indonesia tak sedang menghadap Matahari alias saat malam tiba.
"Maka dari itu, GMT tidak dapat disaksikan secara langsung dari wilayah Indonesia. GMT kali ini akan terjadi sekitar pukul 23.12-23.15 WIB dan dapat teramati di sebagian wilayah Amerika Selatan, seperti Chile dan Argentina," ujarnya.
![]() |
Wilayah Chile dan Argentina ada di kawasan Amerika Selatan yang berada di sisi Bumi yang berlawanan dengan Indonesia.
Di sisi lain, Rhorom menyampaikan gerhana Matahari terjadi setiap tahun. Berdasarkan data dalam 3 dekade mendatang (2021-2050), dia membeberkan akan terjadi 19 GMT, 21 Gerhana Matahari Sebagian, 22 Gerhana Matahari Cincin, dan 4 Gerhana Matahari Hibrida (Cincin + Total).
"Di antaranya, hanya lima yang bisa diamati dari wilayah (daratan) Indonesia," ujar Rhorom.
Berikut daftar lima gerhana yang bisa diamati di wilayah Indonesia.
- Gerhana Matahari Cincin (GMC): 21 Mei 2031
- Gerhana Matahari Hibrida (GMH): 20 April 2023
- Gerhana Matahari Total (GMT): 20 April 2042
- Gerhana Matahari Cincin (GMC): 14 Oktober 2042
- Gerhana Matahari Cincin (GMC) 5 Februari 2046
- Gerhana Matahari Hibrida (GMH) 25 November 2049
BMKG menjelaskan Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Fenomena akibat dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan ini terjadi pada saat fase bulan baru.
Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan dapat diprediksi dengan tingkat akurasi yang tinggi.