Pengembangan vaksin Covid-19 masih terus berlangsung. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kasus yang cukup banyak juga masih terus mengembangkan vaksin corona.
Ada dua kategori vaksin yang ada di Indonesia, yakni buatan dalam negeri dan luar negeri.
Menristek/ Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa vaksin buatan dalam negeri dinamakan oleh vaksin Merah Putih. Vaksin itu dikembangkan oleh enam pihak, yakni BM Eijkman (rekombinan); LIPI (rekombinan); UI (DNA/ RNA), ITB (adenovirus); Unair (adenovirus); dan UGM (rekombinan).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan vaksin dari luar negeri, pemerintah bekerjasama dengan perusahana China Sinovac Biotech Ltd. Kerjasama dilakukan lewat uji klinis Fase 3 vaksin CoronaVac buatan Sinovac dilakukan di Indonesia. Selain mengimpor langsung vaksin ini dari China, PT Biofarma juga akan memproduksi vaksin itu di Indonesia.
Kemudian PT Kalbe Farma juga menjalin kersama dengan perusahaan obat biologi dan bioteknologi dari Korea Selatan bernama Genexine Inc. Kejasama dilakukan dengan menggelar uji klinis vaksin GX-19 buatan Genexine di Indonesia.
Masih belum jelas apakah Indonesia bakal mendapat jatah dari vaksin ini.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir mengaku tengah menjajaki dengan sejumlah pihak seperti Astrazaneca, Cansino ataupun Pfizer, beberapa waktu lalu (11/9).
Pemerintah menyampaikan LBM Eijkman dan UI sudah bisa menyerahkan bibit vaksin kepada Bio Farma pada awal tahun 2021. Sebab, vaksin kedua pihak tersebut sudah masuk tahap uji pada hewan.
Selain itu, pemerintah mengklaim keamanan dan kemanjuran vaksin dalam negeri kemungkinan lebih baik dari vaksin luar negeri. Sebab, vaksin Merah Putih berbasis virus SARS-CoV-2 yang bersirkulasi atau bertransmisi di Indonesia dan bibt vaksinnya dihasilkan oleh peneliti dalam negeri.
Adapun Sinovac atau Genexine belum ada infomasi lebih lanjut. Kedua perusahaan masih terus melakukan uji klinis Fase III, salah satunya di Indonesia.
Meski belum ada publikasi resmi, pemerintah diketahui sudah mendatagkan vaksin Sinovac untuk kepentingan vaksinasi.
waktu vaksinasi masih belum jelas. Awalnya pemerintah berencana melakukan vaksinasi akhir tahun 2020. Namun, rencana itu kemungkinan akan terealisasi awal tahun 2021. Sebab, BPOM masih mengevaluasi vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi secara nasional.
Pemerintah menyampaikan program vaksinasi Covid-19 akan menyasar 107 juta penduduk Indonesia. Jumlah tersebut mewakili 67 persen total penduduk Tanah Air usia 18-59 tahun.
Dari jumlah tersebut, mayoritas mendapatkan vaksin melalui skema mandiri atau membayar sendiri sebanyak 75 juta orang. Sementara itu, masyarakat yang mendapatkan subsidi vaksin lewat skema program sebanyak 32 juta orang.
Kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia diklaim mencapai 246,51 juta dosis. Detailnya, sebanyak 73,96 juta dosis untuk skema program dan 172 juta dosis untuk skema mandiri.
Sejauh ini, 6.700 rumah sakit (RS) dan klinik BUMN maupun swasta diklaim siap melakukan vaksinasi.
Chief Digital Healthcare Office Bio Farma Soleh Ayubi mengungkapkan perusahaan menyediakan tiga saluran untuk mendapatkan vaksin mulai dari aplikasi, situs web, hingga datang langsung (walk in).
(jps/eks)