Banyak ilmuwan meyakini bahwa penyintas atau orang yang telah terinfeksi Covid-19 masih perlu suntik vaksin Covid-19 untuk menghindari penularan di masa mendatang.
Profesor penyakit menular di Pusat Kesehatan Universitas Vanderbilt, Amerika, William Schaffner mengatakan perlindungan vaksin sebenarnya bisa jadi lebih tahan lama ketimbang pembuatan antibodi alami akibat sudah pernah tertular sebelumnya.
"Tidak ada pembedaan, menurut kami tidak ada kejadian buruk yang akan terjadi, dan juga perlindungan vaksin mungkin bisa lebih tahan lama dari pada perlindungan yang didapat infeksi alami," terangnya, dikutip dari BGR, Selasa (15/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilmuwan lainnya mengatakan, belajar dari virus flu biasa yang menyerang orang-orang hanya akan membentuk antibodi virus flu yang bertahan selama beberapa bulan hingga satu atau dua tahun.
"Ini terkait respon imun yang kurang ideal yang dihasilkan tubuh," ujar Direktur Kelompok Riset Vaksin di Mayo Klinik, Grefory Poland.
Selain itu, berdasarkan beberapa studi virus Sars-CoV-2, kekebalan tubuh yang terbentuk hanya bertahan selama beberapa bulan atau beberapa tahun sejak saat terinfeksi.
Maka dari itu, vaksin Covid-19 dibutuhkan untuk membuat antibodi resisten dari Covid-19 dalam jangka waktu lebih lama. Antibodi yang terbentuk dari vaksin juga dinilai lebih kuat ketimbang antibodi yang terbentuk alami.
Menurutnya, memang dibutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk orang-orang yang telah terinfeksi Covid-19 agar mendapatkan vaksinasi Covid-19. Namun semuanya tetap harus mendapatkan vaksin.
Kepala Petugas Medis WebMD, John Whyte berharap, para penyintas Covid-19 dapat masuk dalam antrean vaksin, meskipun paling akhir. Hal ini dikarenakan mereka telah membentuk antibodi Covid-19 dalam tubuhnya sehingga dinilai bisa terlindungi dalam beberapa waktu ke depan.
"Dengan sumber daya yang terbatas, saya berharap orang-orang yang pernah terjangkit Covid-19 akan menjadi 'antrean terakhir' karena memiliki perlindungan dibandingkan dengan orang yang tidak memilikinya," ujarnya, dikutip Fox News.
Masalah pemberian vaksin covid-19 pada para penyintas juga terjadi di Indonesia. Vaksinolog dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dirga Sakti Rambe, menilai penyintas seharusnya tidak lagi menjadi prioritas vaksinasi pemerintah karena telah memiliki kekebalan tubuh terhadap serangan Covid-19.
"Dalam konteks pandemi covid-19 ini memang bagi teman-teman yang pernah terinfeksi covid-19 itu tidak menjadi prioritas. Artinya mereka bukan menjadi target vaksinasi karena dianggap memiliki kekebalan tubuh," ujar Dirga.
Lihat juga:Satgas Jawab Isu Kopi Bisa Cegah Covid-19 |