Twitter Lebih Ketat, Rilis Kebijakan Verifikasi Akun Terbaru

CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2020 07:23 WIB
Twitter mengaku menerima lebih dari 22 ribu respons dan mendapatkan banyak informasi tentang bagaimana perusahaan dapat memperbaiki kebijakan centang biru.
Centang biru Twitter didapat setelah melewati proses verifikasi. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Twitter mengumumkan telah memperbarui kebijakan verifikasi sebagai langkah untuk meluncurkan kembali program verifikasi pada 2021.

Pembaruan kebijakan verifikasi berdasarkan saran dari publik sejak dua pekan lalu. Twitter mengaku menerima lebih dari 22 ribu respons dan mendapatkan banyak informasi tentang bagaimana perusahaan dapat memperbaiki kebijakan.

Berikut pembaruan kebijakan verifikasi akun di Twitter yang dibuat berdasarkan masukan dari publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam blog resmi, Twitter mendapat masukan bahwa kriteria profil yang dapat dikategorikan 'lengkap' dirasa terlalu membatasi. Sehingga, Twitter memperbarui definisi tersebut agar tidak lagi perlu mencantumkan bio di profil atau foto di bagian header.

Twitter memperbarui referensinya ke Wikipedia agar lebih selaras dengan standar yang diterbitkan ensiklopedia untuk kelayakan dan kualitas artikel.

Twitter juga mengklarifikasi judul pada kategori 'Berita' untuk menyertakan 'Berita dan Jurnalis', serta kategori 'Olahraga' untuk menyertakan 'Olahraga dan e-Sport' agar lebih inklusif.

"Kami juga menambahkan referensi pada kategori 'Aktivis, penyelenggara, dan Individu berpengaruh lainnya' agar lebih jelas menyertakan kreator konten pada kategori tersebut," kata Twitter.

Kemudian, Twitter mengaku mendapatkan masukan bahwa perhitungan jumlah pengikut minimum sebuah akun di setiap negara tidak selalu menjadi pendekatan yang tepat. Oleh karena itu, Twitter memperbarui hal tersebut dengan menyesuaikannya berdasarkan kawasan regional untuk membuat persyaratan jumlah pengikut tidak rentan terhadap spam dan lebih adil di seluruh negara.

Selanjutnya, Twitter mendapatkan banyak masukan yang menyarankan penambahan kategori untuk akun verifikasi, di antaranya akademisi, ilmuwan, dan pemimpin agama. Twitter berencana menambahkan kategori spesifik itu untuk kebijakan verifikasi yang baru di tahun 2021.

Nantinya, Twitter berkata para pemilik akun itu mungkin terkualifikasi pada kategori 'Aktivis, Penyelenggara, dan Individu berpengaruh lainnya'.

Sejak Maret 2020, Twitter mengaku telah bekerja sama dengan otoritas kesehatan publik global untuk mengidentifikasi para ahli medis/tenaga kesehatan yang aktif berbagi informasi tentang Covid-19 dan telah memverifikasi ratusan akun sebagai bagian dari kolaborasi ini.

"Verifikasi ini tidak akan terpengaruh oleh kebijakan baru, mengingat komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan kredibilitas informasi yang terkait dengan krisis kesehatan publik saat ini," kata Twitter.

Twitter menyatakan akan mengimplementasikan kebijakan baru itu mulai 20 Januari 2021. Pengguna dapat membaca kebijakan verifikasi terbaru di blog resmi Twitter.

"Anda juga dapat mengetuk ikon lencana verifikasi biru pada aplikasi atau web untuk mempelajari lebih lanjut," ujar Twitter.

(jps/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER