Virus Corona Inggris Cepat Menular, Tak Perparah Covid-19

AP | CNN Indonesia
Minggu, 20 Des 2020 04:15 WIB
Virus Corona varian mutasi baru yang ditemukan di Inggris disebut lebih cepat menular tapi tak memperburuk keparahan Covid-19.
Ilustrasi virus corona (iStockphoto/BlackJack3D)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saat ini tidak ditemukan bukti virus corona mutasi baru yang ditemukan di Inggris memperparah Covid-19 meski cepat menular.

Hal ini disampaikan Kepala petugas medis Inggris, Chris Whitty. Ia menyebut tim kesehatan di Inggris telah melakukan penelitian tingkat penularan baru virus itu berdasarkan data pemodelan awal dan tingkat insiden yang meningkat pesat di Inggris selatan.

Namun, berdasarkan pengawasan genomik, saat ini tidak ada bukti varian mutasi baru ini jadi lebih mematikan atau mempengaruhi vaksin dan perawatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah memperingatkan Organisasi Kesehatan Dunia dan terus menganalisis data yang tersedia untuk meningkatkan pemahaman kami," kata Whitty dalam sebuah pernyataan dikutip AP, Sabtu (19/12).

Virus bermutasi secara teratur dan para ilmuwan telah menemukan ribuan mutasi berbeda di antara sampel virus corona penyebab Covid-19. Tetapi banyak dari perubahan ini tidak berpengaruh pada memperparah gejala Covid-19.

Bahkan ketika suatu varian tampaknya lebih sering muncul di suatu tempat, hal itu dapat terjadi secara kebetulan. Ilmuwan perlu mempelajari perubahan genetik untuk melihat apakah mereka mempengaruhi penyebaran penyakit.

Selain itu, Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk COVID-19, mengatakan "tidak memiliki bukti bahwa varian (virus corona baru) ini berperilaku berbeda".

Menurutnya, varian itu mirip dengan varian yang awalnya dilaporkan di antara cerpelai di Eropa. Dia mengatakan para ilmuwan akan mempelajari jenis virus untuk melihat apakah mungkin ada perbedaan terkait dorongan respons kekebalan pada manusia.

Johnson diharapkan mengumumkan untuk mengumumkan perubahan pada pembatasan pencegahan infeksi negaranya saat ini ketika dia mengadakan konferensi pers Sabtu malam.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pelarangan pertemuan Natal dan toko-toko yang tidak penting harus tutup di London dan sebagian besar Inggris selatan.

Kebijakan ini diambil setelah ia memberlakukan tingkat pembatasan tingkat tiga di sejumlah wilayah tersebut. Kebijakan dilakukan untuk mengekang infeksi varian virus corona baru yang lebih cepat menular.

Inggris memberlakukan empat level pembatasan untuk mengatasi penularan Covid-19. Saat ini kawasan London dan Inggris selatan ada di level 3. Pembatasan level tiga membatasi pertemuan, restoran dan bar hannya boleh melayani pesanan yang dibawa pulang, sementara toko masih diperbolehkan dibuka.

Sementara pembatasan level 4 baru mewajibkan toko-toko yang tidak esensial, penata rambut, dan tempat rekreasi dalam ruangan ditutup.

Johnson juga menyatakan rencana pelonggaran pertemuan yang sebelumnya akan dilaksanakan selama lima hari (23-27 Desember) saat Natal dibatalkan untuk area tingkat 4.

Perkumpulan keluarga tidak diperbolehkan kecuali dalam kondisi yang sangat terbatas dan tidak dilakukan di tempat umum. Selain itu, di seluruh Inggris warga hanya diizinkan untuk melakukan pertemuan saat Natal selama satu hari.

London sekarang memiliki tingkat kasus tertinggi di Inggris. Pejabat Inggris melaporkan 28.507 kasus lain yang dikonfirmasi pada hari Jumat, dan 489 kematian orang dalam 28 hari setelah dites positif terkena virus. Inggris memiliki angka kematian COVID-19 tertinggi kedua di Eropa, di belakang Italia.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER