Deretan Negara Eropa Kembali Lockdown Jelang Libur Natal

CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2020 19:18 WIB
Sejumlah negara di Eropa kembali menerapkan lockdown menjelang libur Natal dan Tahun Baru akibat lonjakan kasus infeksi Covid-19.
Ilustrasi penduduk Jerman di tengah pandemi. (AP/Martin Meissner)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa negara di Eropa kembali menerapkan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) dan pembatasan pergerakan lainnya akibat tren penularan virus corona (Covid-19) yang kembali meningkat setelah sempat menurun beberapa waktu lalu.

Kebijakan tersebut diterapkan menjelang libur akhir tahun dan perayaan Hari Natal.

Berikut daftar negara-negara yang kembali menerapkan lockdown.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jerman

Jerman memutuskan menerapkan lockdown dengan menutup pertokoan non-esensial, salon, dan meliburkan sekolah setelah mencatat rekor harian 590 kematian akibat corona pada pekan lalu.

Kanselir Jerman Angela Merkel menuturkan lockdown parsial akan berlaku mulai pekan ini hingga 10 Januari mendatang. Padahal, libur perayaan Natal dan Tahun baru hanya tinggal menghitung hari.

Berbicara di depan parlemen dengan berapi-api pada pekan lalu, Merkel memperingatkan masyarakat untuk lebih taat menjalani protokol kesehatan, terutama dalam hal membatasi kontak dengan orang lain, jika tidak ingin liburan Natal dan Tahun baru ini menjadi yang terakhir dirayakan bersama keluarga.

"Jika kita terlalu banyak menjalin kontak dengan orang lain sekarang sebelum Natal, dan itu membuat tahun ini menjadi Natal terakhir bersama keluarga, maka kita gagal. Kita tidak boleh membiarkan itu," kata Merkel dalam sesi anggaran di Bundestag pada Rabu (9/12).

"Saya benar-benar minta maaf dari lubuk hati yang paling dalam. Tetapi jika harga yang kita bayar adalah 590 kematian sehari maka ini tidak dapat diterima," ucapnya menambahkan.


Belanda

Perdana Menteri Mark Rutte mengumumkan bahwa Belanda akan menerapkan lockdown paling ketat selama lima pekan ke depan ada perayaan Natal dan Tahun Baru.

Pemberlakuan lockdown itu termasuk menutup sekolah dan pertokoan yang tidak menjual kebutuhan pokok.

Rutte juga meminta seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah dan hanya menerima maksimal dua orang tamu dalam sehari, dan maksimal tiga orang selama Hari Natal.

Seluruh tempat publik dan rekreasi juga wajib tutup selama lima pekan ke depan. Sejumlah restoran dan kedai kopi masih diperbolehkan buka dengan hanya melayani pesanan dibawa pulang (take away).

Meski mendapat penolakan dari warganya, Rutte mengatakan langkan tersebut dilakukan demi membendung lonjakan kasus baru Covid-19 selama musim liburan Natal.

Sebagian warga Belanda bahkan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor perdana menteri demi menentang aturan lockdown tersebut.

"Belanda akan tutup selama lima pekan. Kami tidak berurusan dengan flu sederhana seperti yang dipikirkan orang-orang di belakang kami," kata Rutte, merujuk pada aksi demonstrasi dalam pidatonya, Senin (14/12) yang disiarkan televisi lokal.


Inggris

Sejumlah daerah di Inggris seperti London akan kembali menerapkan lockdown yang kali ini disebut lebih ketat lagi setelah lonjakan kasus penularan corona baru terjadi di Ibu Kota.

Menteri Kesehatan Matt Hancock menuturkan penerapan lockdown akan berlaku mulai pekan ini mulai Rabu (16/12) dini hari di seluruh London termasuk beberapa are adi selatan dan barat Essex, serta selatan Hertfordshire.

"Selama tiga pekan terakhir, kita melihat lonjakan tajam penularan virus corona di seluruh London, Kent, beberapa wilayah di Essex, dan Hertfordshire," kata Hancock pada Selasa (15/12) seperti dikutip CNN.

Selama penguncian wilayah ini, seluruh tempat hiburan seperti pub, kafe, bar, dan restoran akan tutup kecuali untuk layanan take away dan pesan antar.

Sementara itu, warga Inggris juga diperintahkan menghindari bepergian keluar rumah dan sebisa mungkin mengurangi perjalanan keluar wilayah mereka.

Saat ini, warga London juga sudah dilarang menerima tamu yang bukan berasal dari satu keluarga di dalam ruangan. Setelah lockdown berlaku, warga London juga tidak boleh berkumpul dan menerima tamu meski di luar ruangan seperti taman dan tempat lainnya.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER