Pemerintah berencana membeli 4 vaksin corona untuk diedarkan di Indonesia dari beberapa perusahaan penyedia vaksin Covid-19 di dunia.
Total, pemerintah akan membeli 400 juta dosis untuk diedarkan secara gratis di Indonesia.
Vaksin Covid-19 yang akan disediakan pemerintah meliputi Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan BioNTech Pfizer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta vaksin yang akan diedarkan kepada sekitar 260 juta penduduk di Indonesia.
Vaksin Covid-19 Novavax berasal dari Kanada. Dari laman resminya, Novavax baru saja mengumumkan telah rampung menyelesaikan penyuntikan vaksin dalam uji klinis tahap 3.
Uji klinis fase 3 dilakukan di Amerika Serikat dan Meksiko. Berdasarkan hasil uji klinis pertama, Novavax mengklaim dapat memicu respon imun yang kuat usai penyuntikkan.
Namun, belum ada laporan hasil efikasi atau kemanjuran kandidat vaksin Covid-19 Novavax.
Vaksin Covid-19 Sinovac baru saja merampungkan uji klinis fase 3 di Turki, Indonesia, dan di Brazil. Nilai efikasi vaksin Covid-19 Sinovac dari hasil uji klinis fase III di tiga negara ini menghasilkan nilai berbeda, di Indonesia 65,3 persen; Turki 91,25 persen, dan Brazil 78 persen.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin virus corona (Covid-19) asal perusahaan China, Sinovac, pada hari ini Senin (11/1).
Adapun pertimbangan BPOM mengeluarkan izin ini setelah melihat imunogenisitas, keamanan, dan efikasi Sinovac telah sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
3.Pfizer
Vaksin Covid-19 satu ini berasal dari Amerika Serikat yang bekerja sama dengan BioNTech. Efikasi Pfizer diklaim mencapai 90 persen.
Pfizer juga sudah mulai disuntikkan kepada warga Inggris menggunakan izin pakai darurat BPOM setempat.
Namun, Pfizer harus disimpan dalam suhu beku minimal minus 70 derajat celcius. Hal ini menyebabkan distribusi vaksin Pfizer membutuhkan perhatian ekstra, terutama di negara tropis.
Vaksin Covid-19 AstraZeneca telah rampung menyelesaikan uji klinis fase 3 dan diklaim ampuh melawan Covid-19 serta aman bagi tubuh.
Meski sempat bermasalah usai ada dua klaim efikasi berbeda, keampuhan AstraZeneca tetap di atas 60 persen. AstraZeneca sendiri resmi mengeluarkan klaim efikasi 70 persen pada 13 Desember lalu.
Menkes Budi mengatakan vaksin Covid-19 nantinya akan diberikan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan disusul kelompok lain berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan pemerintah.
Rencananya vaksinasi terhadap 1,3 juta tenaga kesehatan ini akan dilakukan dalam rentang waktu 1-3 bulan.
Tahap selanjutnya, vaksin dilakukan terhadap 17,4 juta petugas pelayanan publik, dan disusul 21,5 juta masyarakat berusia di atas 60 tahun atau lansia. Lalu lanjut untuk dierdarkan kepada masyarakat umum.
(can/eks)