Jakarta, CNN Indonesia --
Gunung berapi bawah laut menjadi sorotan sejak meletusnya gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Tonga yang menyebabkan tsunami di wilayah tersebut, sekaligus membuat sejumlah negara di sekitarnya dalam kondisi waspada.
Untuk diketahui, Indonesia memiliki enam gunung berapi bawah laut, dua di antaranya berpotensi membahayakan jika mengalami erupsi.
Menurut Andiani Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dua gunung bawah laut itu pernah menyebabkan tsunami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari sejarah yang mengakibatkan tsunami (adalah) gunung Hobal dan Banua," kata Andiani.
Berikut daftarnya dua gunung berapi bawah laut di Indonesia yang potensi membahayakan.
1. Gunung Hobal
Gunung Hobal adalah gunung berapi di bawah laut yang pernah menjadi penyebab tsunami di Indonesia.
Gunung ini terletak di wilayah Kabupaten Flores bagian timur, Nusa Tenggara Timur. Hingga saat ini ketinggian gunung ini masih belum diketahui.
Menurut data PVMBG, sebelum gunung Hobal meletus sekitar 1970an, puncaknya terlihat muncul di atas permukaan laut saat air surut.
Kemudian saat terjadi pasang naik, gunung api tersebut kembali tenggelam. Beberapa tahun silam puncaknya masih terlihat ketika air laut surut, namun kini ketika air surut pun puncak gunung Hobal tidak terlihat. Ahli menduga puncak dari gunung ini telah tergerus gelombang laut.
Letusan gunung Hobal terakhir terjadi pada 1999. Kala itu hembusan asap putih mengepul dari permukaan laut hingga ketinggian kurang lebih 100 meter.
2. Gunung Banua Wuhu
Gunung berapi bawah laut Banua Wuhu berlokasi di sebelah barat daya Pulau Mangehetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Menurut catatan, gunung Banua Wuhu mengalami beberapa kali perubahan ketinggian.
Pada 1835, gunung ini memiliki ketinggian 90 meter di atas permukaan laut, dan pada November 1919 ketinggiannya menurun hingga menjadi 12 meter di atas permukaan laut.
Kemudian pada Mei 1935, puncak gunung ini telah berpindah ke bawah laut. Data terkini menunjukkan Banua Wuhu memiliki ketinggian 400 meter dari dasar laut.
Banua Wuhu merupakan salah satu gunung bawah laut yang mendapat perhatian dari PVMBG karena pernah mengalami erupsi yang menyebabkan tsunami pada 1889.
Selain dua gunung tersebut, Indonesia juga memiliki empat gunung berapi bawah laut lain, yakni gunung api Sangir yang terletak di Perairan Sangir. Kemudian gunung Emperor of China dan Nieuwekerk di perairan Maluku. Terakhir gunung Yersey di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Meski demikian, Andiani mengatakan bahwa empat gunung tersebut merupakan gunung api pada kedalaman lebih dari 500 meter, sehingga potensi dampak erupsinya relatif kecil.
Baca ke halaman kedua empat gunung api bawah laut lain di Indonesia --->>>
Empat gunung api bawah laut lain di Indonesia, namun dinilai tidak membahayakan jika terjadi erupsi. Berikut daftarnya.
1. Nieuwerkerk
Gunung api di bawah laut Nieuwerkerk secara administratif berada di wilayah Kabupaten Maluku tengah, Provinsi Maluku.
Gunung ini merupakan gunung berapi kembar di bawah laut. Di antara kedua puncak tersebut terdapat sebuah cekungan dengan kedalaman 600 meter dari puncak II.
Gunung Nieweurkerk I memiliki ketinggian lebih dari 1.900 meter, sedangkan Nieweurkerk II memiliki ketinggian yang lebih rendah sekitar 1.800 meter. Kedua puncak tersebut berada pada kedalaman lebih dari 2.200 meter.
2. Yersey
Gunung Yersey merupakan gunung berapi bawah laut aktif yang berada di selatan wilayah Banda. Survey yang dilakukan pada 1929 menunjukkan bahwa gunung Yersey berada di kedalaman 3.800 meter dari permukaan, dan gunung ini membentang dari wilayah Batu Tara hingga Gunung api Wetar.
3. Sangir
Gunung Sangir berlokasi di perairan Sangir, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Selain lokasinya, belum ada informasi lebih detail mengenai gunung berapi bawah laut satu ini.
4. Emperor of China
Terakhir Gunung Emperor of China mungkin menjadi gunung berapi bawah laut yang menarik perhatian, karena lokasinya yang berada di Indonesia, namun namanya membawa embel-embel China.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio buka-bukaan soal nasib vaksin corona merah putih di tengah kondisi berbagai vaksin impor yang sudah siap untuk disuntikkan kepada warga dunia. Menurut Amin vaksin asli Indonesia diperkirakan baru mendapat izin edar pada tahun 2022.
"Diharapkan ijin edar dapat diperoleh pada trimester pertama atau kedua tahun 2022," kata Amin kepada CNNIndonesia pada 18 Desember 2020 lalu.
Menurut Amin, Eijkman masih harus menyelesaikan fase eksplorasi laboratorium dan menyerahkan bibit vaksin Covid-19 kepada industri paling lambat bulan Maret 2021. Setelah itu industri akan melanjutkan dengan proses uji pre-klinik pada hewan dan kemudian uji klinik fase I, II, dan III.
Amin kemudian menjelaskan soal tantangan utama yang dihadapi selama proses pembuatan vaksin tersebut. Amin mengaku Eijkman baru pertama kali mengembangkan vaksin dari nol dan diberi waktu yang sangat singkat.
Sesuai dengan karakternya, Amin mengatakan ada perbedaan elementer antara vaksin impor yang sudah beredar seperti Sinovac dari China, Pfizer atau Moderna dari Amerika Serikat (AS) atau AstraZeneca dari Inggris.
Amin menegaskan vaksin Merah Putih adalah vaksin yang dikembangkan dari virus yang beredar di Indonesia.
"Vaksin Merah Putih dibuat oleh peneliti-peneliti Indonesia sendiri dan dikerjakan seluruhnya di laboratorium Indonesia (kemandirian), dan utamanya untuk melindungi masyarakat Indonesia," ungkap Amin.
Dalam membuat vaksin Covid-19, Eijkman menggunakan platform protein sub-unit yang menggunakan teknologi protein rekombinan. Pendekatan ini sudah diterapkan pada berbagai vaksin yang sudah digunakan secara luas di banyak negara.
"Teknologinya relatif murah dan sudah dikenal luas, yield-nya tinggi, efektif, dan dianggap paling aman," kata Amin.
Ditugaskan untuk memimpin konsorsium penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia, Eijkman dilibatkan dalam setiap pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) Covid-19.
Atas dasar itu, Eijkman memiliki akses terhadap isolate virus yang beredar di Indonesia yang merupakan cikal-bakal vaksin Covid-19 Indonesia. Adapun kemajuan yang sudah dicapai Eijkman sampai saat ini adalah mengisolasi dan mengkarakterisasi puluhan virus Corona dari Indonesia.
Eijkman juga berhasil mengisolasi dan mengamplifikasi gen S (Spike) dan gen N (Nukleokapsid) virus SARS-CoV-1, memperbanyaknya di dalam plasmid, memasukkannya ke dalam sistem ekspresi (sel mamalia dan sel ragi) untuk membuatnya menjadi 'pabrik' protein rekombinan.
Amin juga mengaku mendapatkan tambahan anggaran dan bantuan dari berbagai pihak. Meski tidak menyebut jumlah, Amin mengaku ada anggaran untuk reagensia dan tambahan berbagai peralatan telah disediakan oleh KemenRistek/BRIN.
"Tambahan anggaran untuk kegiatan terkait penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 masih terus akan disediakan sampai 2021," pungkas Amin.