Tak jarang, lapisan inversi menimbulkan bencana. Kabut asap parah di Donora, Pennsylvania, AS, dan di London, Inggris, pada 1952, misalnya, terjadi akibat peningkatan lapisan inversi. Di London, kabut asap sampai menelan korban jiwa hingga 12 ribu orang.
Tak hanya menahan gas dan polutan, lapisan inversi mampu memantulkan gelombang mekanik dan akustik ekstrem dalam bentuk gelombang kejut. Akibatnya, terdapat suara disertai efek getaran di wilayah yang lebih jauh.
"Fenomena tersebut dapat berdampak merusak manakala Uni Soviet melakukan uji coba ledakan nuklir di Semipalatinsk pada 22 November 1955," lanjut Daryono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uji coba itu menggunakan peledak RDS-37 berkekuatan 1,6 megaton TNT. Normalnya, gelombang kejut dari ledakan tidak akan merusak lagi setelah menempuh jarak 25 kilometer.
Namun, lapisan inversi membuatnya terus terpantul bahkan merusak bangunan Kota Kurchatov yang berjarak 65 kilometer.
Gelombang kejut itu merusak jendela kaca rumah warga, membat bangunan roboh sehingga 3 orang tewas, dan banyak orang mengalami luka-luka.
Lebih fatal lagi, lanjut dia, dampak lapisan inversi terjadi di Esparto, California. Pada 6 Desember 2011, pembuatan film Mythbuster menggunakan sebuah ledakan.
Lapisan inversi malah menyebabkan ledakan menghancurkan jendela kaca rumah warga yang berjarak lebih dari 2 kilometer.
(els/has)