Studi: Vaksin Pfizer Kurangi Viral Load Virus Corona

CNN Indonesia
Jumat, 12 Feb 2021 11:16 WIB
Hal itu diketahui dari orang yang menerima vaksin Pfizer memiliki virus empat kali lebih sedikit dari yang tidak divaksinasi.
Vaksin Pfizer diklaim mengurangi viral load virus corona. (Foto: AP/Frank Augstein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah penelitian di Israel menunjukkan bahwa vaksin Pfizer mengurangi viral load virus corona. Hal itu diketahui dari orang yang menerima vaksin Pfizer memiliki virus empat kali lebih sedikit dari yang tidak divaksinasi.

Studi ini diunggah medRxiv pada Senin (8/2), dilansir The Scientist. Sejumlah ahli melakukan penelitian viral load pada 2.897 orang yang tidak divaksinasi dan pada 2.897 orang yang cocok untuk menerima dua dosis pertama vaksin Pfizer.

Dari pengukuran itu disimpulkan bahwa viral load berkurang empat kali lipat pada infeksi yang terjadi dalam 12 sampai 18 hari setelah dosis pertama vaksin. Penurunan viral load menunjukkan bahwa potensi turut menurun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, hasil penelitian di Israle ini perlu menjalani riset yang lebih luas lagi dan proses peer review atau ditinjau rekan sejawat.

Pernyataan serupa juga disampaikan ahli vaksin dari Universitas Bar-Ilan, Cyrille Cohen, yang tidak mengikuti penelitian kepada The Time of Israel. Menurutnya, viral load akan menurun lebih jauh setelah dosis kedua vaksin.

"Ini adalah sesuatu yang sangat berpotensi sampai batas tertentu. Bagaimanapun, penularan setelah vaksin menjadi salah satu pernyataan terpenting yang kami tanyakan pada diri sendiri," kata Cohen.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa program vaksinasi Pfizer di Israel merupakan salah satu yang paling efektif di dunia. Israel memulai program vaksinasi pada 19 Desember 2020 lalu.

Sejak itu, lebih dari setengah populasi sekitar 3,5 juta orang yang memenuhi syarat telah menerima dosis pertama atau kedua. Selain itu, sejumlah laporan dari program vaksinasi sudah diterbitkan.

Pada tanggal 16 Januari sampai 6 Februari tercatat ada penurunan kasus baru sebanyak 53 persen pada orang berusia 60 tahunan. Orang dengan usia tersebut masuk dalam kelompok yang diprioritaskan mendapat vaksin di Israel.

Jumlah pasien berusia 60 tahunan yang menjalani rawat inap dan pasien dengan gejala parah juga menurun sebanyak 30 persen. Kemudian ada penurunan 20 persen kasus baru pada orang yang berusia di bawah 60 tahun.

Namun, ada peningkatan pasien rawat inap dan pasien dengan gejala parah sebanyak 15 persen dan 29 persen pada orang yang berusia di bawah 60 tahun.

Vaksin Pfizer tampak mempertahankan efikasi 90-95 persen terhadap varian B.1.1.7 yang sangat mudah menular. Varian ini pertama kali terdeteksi di Inggris.

(adp/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER