BMKG Jelaskan Gempa M 7,3 di Jepang Tak Timbulkan Tsunami

CNN Indonesia
Minggu, 14 Feb 2021 17:50 WIB
Gempa yang melanda Fukushima, Jepang tak timbulkan tsunami meski berpusat di bawah laut (REUTERS/KYODO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan alasan gempa berkekuatan magnitudo 7,3 yang mengguncang Fukushima, Jepang tak menimbulkan tsunami seperti kejadian serupa di tahun 2011 lalu.

Daryono menyebut tsunami tak muncul karena pusat gempa (hiposenter) hanya berada dalam kedalaman yang berstatus intermediate atau menengah, yakni di kedalaman 54 kilometer. Diketahui, survei Geologi AS mencatat gempa di Fukushima berkekuatan 7,0 pada kedalaman 54 kilometer.

"Meskipun gempa ini berpusat di laut, tetapi karena kedalaman hiposenter-nya mendekati intermediate (menengah), yaitu sekitar 54 km, sehingga gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/2).

Daryono juga mengatakan bahwa guncangan gempa Fukushima sangat kuat hingga mencapai Kota Tokyo karena faktor magnitudo gempa yang cukup besar dengan titik gempa yang relatif "dalam".

Gempa di Fukushima semalam berstatus rangkaian gempa susulan (aftershocks) dari gempa utama yang sempat terjadi pada tahun 2011 lalu. Bahkan, ia menjuluki gempa itu sebagai 'gempa ulang tahun ke 10' dari gempa yang terjadi di 2011 silam.

Diketahui, pada 11 Maret 2011 lalu Fukushima dihempas dengan gempa dahsyat magnitudo 9,0 yang memicu tsunami. Bencana itu telah menelan korban jiwa lebih dari 18.000 orang.

Gempa semalam, kata dia, seperti menuntaskan urusan yang belum selesai secara keseluruhan saat peristiwa gempa besar yang terjadi pada tahun 2011 di Fukushima.

"Setelah terjadi deformasi yang hebat di zona megathrust pada 11 maret 2011 tampaknya pada bagian slab lempeng yang menghunjam lebih dalam, masih menyimpan medan tegangan yang terakumulasi dan belum rilis sehingga baru dilepaskan dalam bentuk gempa besar tadi malam," kata dia.

Gempa susulan, kata Daryono, tidak dapat dibatasi secara sempit dalam waktu yang relatif singkat pasca gempa kuat. Namun, proses membangun kesetimbangan medan tegangan di zona gempa dapat memakan waktu yang cukup lama.

Ia mengaku takjub bahwa dampak gempa yang terjadi di Fukushima semalam hanya menimbulkan kerusakan ringan. Hal itu tak lepas pemerintah Jepang sudah menyusun aturan tentang bangunan tahan gempa yang menjadi pedoman dalam menyusun konstruksi pemukiman bagi warganya.

"Saat terjadi gempa tadi malam, sistem peringatan dini gempa (earthquake early warning system - EEWS) yang dioperasikan di Jepang dapat bekerja dengan baik dengan tujuan untuk mengurangi risiko gempa baik untuk evakuasi dan respon instrumen," kata Daryono.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,3 melanda lepas pantai timur Jepang pada Sabtu malam (13/2). Namun, tidak ada tanda peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Jepang.

Gempa tersebut menghasilkan guncangan kuat di sepanjang bagian pantai timur Jepang dan terasa kuat di Kota Tokyo.

(rzr/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK