Bahaya Mengintai Pengguna Aplikasi Clubhouse
Clubhouse, aplikasi media sosial khusus audio semakin populer di tengah pandemi Covid-19. Aplikasi ini hanya bisa digunakan pada iPhone dengan minimal iOS 13.
Clubhouse adalah aplikasi yang dikenal eksklusif. Namun, Clubhouse, seperti aplikasi lainnya, diketahui memiliki risiko keamanan ketika digunakan. Sehingga, disarankan untuk meninjau kembali aplikasi itu sebelum diunduh dan digunakan.
Melansir Medium, obrolan audio dalam aplikasi ternyata tidak benar-benar dihapus setelah semua orang meninggalkan ruangan. Kebijakan privasi yang dibuat Alpha Exploration mengatakan bahwa percakapan akan dihapus secara otomatis jika tidak ada yang melaporkan 'Pelanggaran Kepercayaan dan Keamanan' sepanjang obrolan.
Dengan kata lain, jika ada insiden, Clubhouse menyimpan audio tersebut hingga 'penyelidikan selesai'. Meskipun mereka menambahkan bahwa rekaman audio sementara dienkripsi, mereka menyatakan berhak untuk membagikannya dengan penegak hukum jika perlu.
Risiko keamanan lain yakni Clubhouse meminta akses ke seluruh buku alamat pengguna untuk mengundang orang lain yang belum menggunakan aplikasi. Itu berarti semua kontak disimpan dan diunggah ke server Clubhouse.
Clubhouse juga tidak membahas perlindungan data yang diatur dalam UU Perlindungan Data Pribadi Uni Eropa (GDPR). Padahal, UU mengatur subjek data harus diberi tahu tentang bagaimana data mereka diproses. Hal itu wajib kecuali warga negara Uni Eropa dilarang bergabung.
GDPR tidak disebutkan dalam Syarat Penggunaan dan Kebijakan Privasi Clubhouse.
Melansir Reuters, Stanford Internet Observatory mengatakan telah mengonfirmasi bahwa perusahaan teknologi China, Agora Inc memasok infrastruktur back-end ke Clubhouse. Perusahaan itu juga kemungkinan akan memiliki akses ke audio mentah pengguna, yang berpotensi diakses pemerintah China.
SIO juga mengatakan bahwa mereka mengamati metadata ruang yang disampaikan ke server yang diyakini dikendalikan di China dan audio ke server yang dikelola oleh entitas China. SIO meyakini pemerintah China tidak akan dapat mengakses data jika audionya disimpan di Amerika Serikat.
Pengembang Clubhouse menyatakan akaun meningkatkan kemanan data para penggunanya.
"Selama 72 jam ke depan, kami meluncurkan perubahan untuk menambahkan enkripsi dan pemblokiran tambahan untuk mencegah klien Clubhouse mengirimkan ping ke server China. Kami juga berencana untuk melibatkan firma keamanan data eksternal untuk meninjau dan mevalidasi perubahan ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
(jps/mik)