LAPAN Jelaskan Fenomena Benda Jatuh Antariksa 'Hujani' RI

CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2021 20:10 WIB
Benda jatuh antariksa mulai menjadi perbincangan masyarakat Indonesia, salah satunya rumah warga yang kejatuhan meteor.
Ilustrasi meteor. (iStockphoto/ratpack223)
Jakarta, CNN Indonesia --

Benda jatuh antariksa mulai menjadi perbincangan masyarakat di Indonesia beberapa waktu belakangan. Peristiwa meteor jatuh dan dentuman di sejumlah wilayah Indonesia pun menjadi sesuatu yang dikaitkan dengan benda jatuh antariksa.

Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, Rhorom Priyatikanto mengatakan benda jatuh antariksa adalah benda alami atau buatan yang jatuh masuk ke atmosfer Bumi dan berpotensi bahaya pada skala lokal hingga global.

"Benda jatuh antariksa adalah benda-benda baik itu alami atau buatan yang jatuh masuk ke atmosfer Bumi," ujar Rhorom dalam diskusi virtual, Rabu (17/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rhorom menuturkan benda jatuh antariksa yang alami seperti meteorit, yakni meteoroid yang masuk ke atmosfer dan jatuh ke permukaan Bumi. Selain itu, asteroid yang berukuran besar juga masuk ke dalam klasifikasi benda jatuh antariksa yang alami hingga komet.

Sedangkan benda buatan yang jatuh ke bumi adalah bagian dari sampah antariksa karena tidak memiliki fungsi lagi, seperti satelit. Berdasarkan informasi, benda buatan manusia mulai ada di luar angkasa sejak tahun 1967 dan terus bertambah hingga saat ini.

Saat ini, sebanyak lebih dari 20 ribu benda buatan manusia mengitari Bumi. Ukurannya mulai dari centimeter hingga beberapa meter.

"Saat ini, bisa saja ratusan benda seperti satelit dikirim ke luar angkasa dalam satu tahun. Tentunya ada satelit yang beroperasi, ada satelit purnabakti atau pensiun dan ada benda lain yang terkait dengan misi (luar angkasa)," ujarnya.

"Jadi bayangkan saja dalam sekali peluncuran satelit ada beragam komponen yang terlibat, entah itu roket peluncurnya, tutup fairingnya, dan sebagainya yang bisa memenuhi lingkungan antariksa Bumi," ujar Rhorom.

Rhorom menambahkan benda jatuh antariksa ada yang terbakar habis di atmosfer akibat gesekannya dan ada juga yang sampai ke permukaan bumi.

Lebih dari itu, Rhorom menyampaikan alasan satelit bisa jatuh ke Bumi adalah akibat dari terlalu rendahnya mengorbit. Dia menyebut satelit mengorbit bumi mengikuti hukum gravitasi universal.

"Tapi kalau orbitnya terlalu rendah, dia itu mengalami pengereman, istilahnya atmosferic drag, hambatan atmosfer itu mengurangi kecepatan si objek pada akhirnya dia jatuh ke Bumi," ujarnya.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER