Tim pemulasaran jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya masih terus bekerja meski harus menerjang banjir. Hal tersebut terlihat dari video berdurasi sekitar 90 detik yang diunggah akun resmi Twitter Divisi Humas Polda Metro Jaya pada Sabtu (20/2).
Dalam video tersebut, setidaknya tujuh orang anggota terlihat menarik dan mendorong perahu karet yang membawa peti jenazah Covid-19.
"Tim pemulasaran jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya evakuasi jenazah di tengah banjir," cuit @DivHumas_Polri dalam kicauan yang kini telah dihapus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Daftar 30 Titik Banjir di Jakarta Versi Jaki |
Namun, video tersebut malah mendapat kritik warganet. Mereka salah fokus terhadap hal yang dilakukan dua anggota PMJ.
Mulai dari anggota yang diduga mengambil telepon genggam warga pada detik ke-35 hingga satu anggota yang tidak mengenakan APD saat membawa peti jenazah tersebut.
Warganet pun mempertanyakan alasan kedua hal tersebut.
"Tolong baju hitam kenapa enggak pakai APD min? Sudah kebal Covid atau yang pakai APD sebatas formalitas? Tttapi... kenapa hape dirampas? Why why why," cuit warganet yang lain.
"Bapak polisi yang baik, hape orang tadi pasti dibalikin kan ya? Aku yakin dibalikin kok, dengan tanpa kurang suatu apapun. Karena pak polisi sahabat kita semua. Semangat pak polisi," tulis warganet.
Lihat juga:Warganet Riuhkan Banjir Hantam Jakarta |
Warganet yang lain pun menanggapi hal tersebut secara halus.
"Melihat dari rep-nya pada fokus oknum yang ambil hape warga bukan pada pengorbanan petugas yang dengan sulit menjalankan tugasnya harus pakai APD. Seharusnya petugas lebih sabar bisa jadi niatnya baik kan kalo diviralkan warga. Apakah ini yang disebut nila setitik rusak susu sesekolam," tutur warganet yang lain.
CNNIndonesia.com telah mencoba menghubungi Kombes Yusri Yunus sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya terkait hal tersebut. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada respons mengenai kondisi ini.
(tim)