Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badang Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) buka suara usai dikritik karena diduga melakukan plagiat dan mencomot datasoal grafis virus corona milik Kawal Covid-19 tanpa menyebutkan sumber resminya.
Lewat akun twitter resmi Kemenristek, Kementerian yang dipimpin Bambang Brodjonegroro itu mengaku minta maaf karena terlewat menyebutkan sumber yang diklaim sudah diletakkan di slide presentasi sebelumnya.
"Mohon maaf karena terlewat menyertakan sumbernya. Ke depan, kami akan lebih teliti lagi dalam menyantumkan sumber," tulis @KemenristekBRIN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenristek kemudian mengucapkan terimakasih atas koreksi yang disampaikan Kawal Covid-19. Menurut Kemenristek, sumber grafik slide nomor 9 yang disebut dicomot tanpa ada sitasi sudah disebutkan pada slide nomor 2 dan gambar dari Service (2020).
Lebih lanjut, Kemenristek juga mengaku akan menambahkan sumber gambar dan grafik pada deskripsi video presentasi soal Covid-19.
Sebelumnya temuan asal comot Kemenristek itu disampaikan oleh Co-Founder Kawal Covid-19 Elina Ciptadi di laman Facebook pribadinya.
"Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN sebagai pengayom riset kan mestinya tau cara sitasi ya. Ini udah nyomot grafik dari kawalcovid19.id dan entah siapa lagi, nggak disitasi, terus di bawahnya diaku hak cipta Kemristek/BRIN pula," tulis Elina, Senin (28/12).
Elina pun menyayangkan data yang dicatut adalah grafik 1 November 2020, persis sebelum kasus melonjak akibat libur panjang atau long weekend.
"Kami sih enggak masalah dengan penggunaan grafiknya. Siapa saja bisa pakai, tapi dengan sitasi," kata Elina kepada CNNIndonesia.com.
Elita berharap Kementerian riset dan segenap staf dan pihak yang membuat konten atas nama instansi ini semestinya mengerti soal pentingnya citation dan menulis referensi.
Tak hanya Elina, pemilik akun Firdza Radiany turut membagikan tangkapan gambar berupa materi pemaparan kementerian itu yang dianggap hasil duplikasi tanpa izin.
Dikonfirmasi terpisah, Staff Khusus Menristek Ekoputro Adiyajanto membantah dan mengatakan pihaknya tak mungkin melakukan kegiatan duplikasi data atau karya seseorang tanpa izin.
"Mana berani jadi plagiat. Data dan informasi tersebar dimana-mana. Kadang dari data yang ada di Kementerian dan Lembaga lain pun berasal dari Kemenristek," ujar Eko.
Namun begitu, Eko mengaku akan memastikan kebenaran tudingan plagiat itu kepada tim yang ditugaskan untuk membuat materi tersebut.
"Sedang saya cek dengan tim pembuat materi," ucap Eko.