Rute Pesawat CN-295 Tebar Garam Cegah Hujan Lebat Jabodetabek
Pesawat CN-295 ikut diterbangkan untuk melakukan penyemaian garam bersama tim Teknologi Modifikasi cuaca (TMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). TMC dilakukan untuk mencegah fenomena siklon tropis yang memicu tingginya curah hujan di wilayah Jabodetabek yang diprediksi sampai Kamis (25/2).
Kapten Penerbang Iskandar Firyanata mengatakan tim Skadron 2 mengoperasikan pesawat CN-295 untuk melakukan penyemaian garam untuk ditaburkan ke awan konvektif, yang dapat berpotensi hujan lebat di Jabodetabek.
"Pesawat CN-295 yang dimodifikasi itu mampu menampung konsol (penampungan garam) hingga 2.400 kilogram," kata Iskandar kepada CNNIndonesia.com, Rabu (24/2).
Selain itu, pesawat CN-295 juga dapat menyemburkan garam di ketinggian 10 ribu hingga 12 ribu kaki.
Rute Pesawat CN-295 Tabur Garam di Jabodetabek
Iskandar lalu menjelaskan rute penyemaian awan yang dilakukan bersama sembilan awak pesawat. Pertama disebar di wilayah Banten, kedua ke bagian barat Jawa Barat, ketiga Selat Sunda lalu kembali ke Lanud Halim Perdanakusuma.
"Pertama setelah airborne kita ke Banten dulu, bagian barat jawa barat, Selat Sunda lalu kita ke selatan, lalu kembali lagi ke Halim," kata Iskandar.
Ia menyatakan kondisi cuaca di ketinggian 10 ribu kaki dominan mendung karena banyak awan yang berpotensi hujan.
"Cahaya matahari pun enggak terlihat tadi. Benar-benar mendung di area yang tadi disebut," ujar Iskandar.
Ia kini tengah menunggu pemberangkatan sorti 2 yang membawa 2,4 ton garam untuk penyemaian awan konvektif selanjutnya, dengan menggunakan pesawat bernomor sayap A-2901.
Sebelumnya, Koordinator Lapangan TMC Dwipa W Soehoed, mengatakan metode TMC yang dilakukan dengan menyemai garam pada awan yang berpotensi hujan lebat. Dengan begitu pergerakanawan konvektif diharapkan tidak memasuki wilayah Jabodetabek.
"Perkiraan BMKG hari ini dan besok itu intensitas curah hujan meningkat, karena adanya tekanan udara rendah di selatan pulau jawa." ujar Dwipa kepada CNNIndonesia.com.
Fenomena siklon tropis diketahui bisa memicu gelombang tinggi perairan, hujan lebat yang disertai angin kencang di Jabodetabek. Siklon Tropis dikhawatirkanbergerak dari utara ke selatan pulau Jawa. Hal ini yang dapat berpotensi hujan ekstrem di atas 150 milimeter per hari di Jabodetabek.