UJI PRODUK

Review Smartwatch Amazfit GTR 2e dan GTS 2e

eks | CNN Indonesia
Kamis, 11 Mar 2021 15:00 WIB
Review smartwatch besutan Huami, Amazfit GTR 2e dan GTS 2e.
Amazfit GTR 2e (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika)

Bodi dan tampilan

Amazfit GTR 2e berbentuk bulat dengan layar 1,39 inci berpanel Amoled. GTR 2e dibekali layar 1,39 inci dengan kerapatan 326 ppi.

Saat dicoba, jam tangan ini terasa sedikit lebih berat dari GTS 2e. Layar yang berbentuk bulat juga terasa lebih bongsor di tangan pengguna wanita yang lebih mungil. Namun untuk pengguna laki-laki yang lebih besar, dimensi jam tangan ini dirasa cukup nyaman.

Selain itu, bagi pengguna yang lebih memilih bentuk jam klasik berbentuk bulat ketimbang kotak, jam tangan ini tentu lebih cocok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan Amazfit GTS 2e, yang dilengkapi dengan satu tombol saja, jam tangan ini memiliki 2 tombol pengaturan di bagian samping kanan.

Tombol di atas untuk mengakses menu, sementara tombol bawah sebagai akses cepat ke fitur mode olahraga.

Serupa dengan GTS 2e, tali jam dan bagian belakang smartwatch cepat kotor jika dipakai berkeringat. Sebab, bahan yang digunakan kerap mengumpulkan garam. Butiran berwarna putih bakal terkumpul bagian belakang dan tali jam. Padahal hal ini tidak terjadi pada smartband dan smartwatch lain yang pernah dicoba.

Layar juga kadang tak responsif saat membalikkan tangan untuk melihat jam, sehingga harus disentuh. Meski demikian pengguna bisa mengaktifkan mode "always on" agar di layar jam agar tak mengalami kendala ini.

Amazfit juga memberikan fitur notifikasi pesan masuk dari ponsel. Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna harus mengaktifkan pengaturan di aplikasi Zepp. Sayang, pilihan "face" atau tampilan muka pada jam ini masih terbatas.

smartwatch amazfit GTR 2e huamiTerdapat berbagai akses cepat yang bisa diakses pengguna di jam tangan ini. (dok. CNNIndonesia.com/Chandra)

Baterai

Baterai smartwatch lebih besar dari GTS 2e. Dengan kapasitas 471mAh, tak heran jika jam tangan ini diklaim mampu bertahan hingga 24 hari.

Dari uji coba yang dilakukan selama satu minggu, perangkat hanya berkurang 11 persen dari pengisian penuh 100 persen, tanpa digunakan secara ekstrem.

Serupa dengan GTS 2e, pengguna bisa mengatur fitur apa saja yang ingin diaktifkan pada smartwatch. Makin banyak fitur yang diaktifkan tentu akan berpengaruh pada ketahanan baterai. Pengguna pun akan mendapat notifikasi ketika akan mengaktifkan suatu fitur akan lebih menguras daya.

Untuk pengisi daya, Amazfit menyertakan pengisi daya magnetik yang akan langsung menempel di bagian belakang smartwatch. Keunggulannya, pengisian daya lebih mudah. Namun, jika bepergian dalam waktu lama, pengguna mesti menambah bawaan satu kabel lagi sebagai kelengkapan.

smartwatch amazfit GTR 2e huamiBagian belakang Amazfit GTR 2e (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika)

GPS

Jam ini juga dilengkapi dengan GPS internal, sehingga pengguna bisa melacak rute saat berlari di luar ruangan tanpa harus membawa ponsel.

Namun, agar GPS bisa berjalan dengan akurat, pengguna perlu melakukan pembaruan software terlebih dulu. Jika tidak, jam malah tak bisa melacak rute berlari dengan tepat.

Saya sempat mencoba menggunakan jam tangan ini untuk berlari di luar ruangan tanpa membawa ponsel dan belum memperbarui software di GTR2. Hasilnya, yang tampak di peta saat disinkronisasi ke aplikasi Zepp hanya seperti bergerak di sekitar titik semula. Peta rute berlari baru bisa terlacak dengan sempurna setelah pembaruan aplikasi pada jam dilakukan.

smartwatch amazfit GTR 2e huamiCharger magnetik bawaan dan kelengkapan yang disertakan pada kemasan Amazfit GTR 2e  (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika)

Fitur lain

Jam tangan ini sudah mengantongi sertifikasi 5ATM sehingga tahan air hingga kedalaman 50 meter.

Fitur yang disematkan pada jam tangan ini tak banyak beda dari GTS 2, mulai dari menghitung langkah, menghitung detak jantung, mengukur kadar oksigen dalam darah lewat perhitungan SPO2, hingga mengecek kualitas tidur.

Jam tangan juga dilengkapi dengan pengingat ketika pengguna terlalu lama duduk. Akan ada notifikasi getaran dan pengingat di layar jam agar pengguna bergerak. Fitur ini juga ada pada smartwatch lain dan  yang dibanderol lebih murah. Jam tangan ini juga bisa memeriksa kadar stres.

Pengguna juga bisa mengatur target harian seperti jumlah langkah dan kalori yang terbakar. Jika memenuhi target, maka akan tercetak pada skor PAI (Personal Activity Intelligence). Jika pengguna sudah melebihi target, perangkat akan memberikan notifikasi lewat getaran.

Saat tidur, ia akan memantau kualitas tidur. Sehingga, pengguna bisa memantau berapa lama pengguna ada di level tidur lelap (deep sleep), tidur ringan (light sleep), REM, dan kapan terbangun.

Perhitungan kualitas tidur dilakukan dengan memantau detak jantung. Jadi ketika detak jantung sedang rileks saat baru bangun tidur, pengguna kerap terdeteksi masih dalam kondisi tidur, misal saat bermeditasi. Tapi, hal ini tidak terjadi pada smartwatch Amazfit saja.

Jam tangan pintar ini juga memiliki fungsi untuk mengendalikan musik yang dimainkan di ponsel. Dengan fitur ini, pengguna bisa menyetop, mengatur volume, serta memindahkan lagu ke track berikutnya atau track sebelumnya. Fitur ini menjadi jalan pintas ketika pengguna tidak bisa menjangkau ponsel.

Amazfit juga memberikan fitur pencarian ponsel melalui dering ponsel yang diaktifkan dari jam tangan. Sebaliknya, pengguna juga bisa mencari smartwatch dari ponsel.

smartwatch amazfit GTR 2e huamiSmartwatch Amazfit GTR 2e Huami (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika)

Aplikasi Zepp Amazfit, Kesimpulan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER