CEO Sinovac Blak-blakan soal Vaksinnya Tersebar di Dunia
CEO Sinovac Yin Weidong membeberkan sejumlah fakta terkait vaksin CoronaVac yang digunakan beberapa negara, termasuk Indonesia untuk melawan pandemi Covid-19.
Salah satu hal yang disampaikan Yin terkait dengan berapa lama tubuh kebal setelah menerima vaksin CoronaVac.
Dalam wawancara dengan CGTN, Yin mengakui batas waktu perlindungan vaksin merupakan salah satu perhatian terbesar pengembang. Banyak pertanyaan seperti berapa lama perlindungan mampu diberikan vaksin, dan seberapa kuat setelah enam bulan.
Yin mengatakan efek perlindungan biasanya muncul setelah setengah bulan dan akan tetap kuat setidaknya selama dua bulan.
"Jika tingkat perlindungan, atau efek perlindungan turun, lakukan suntikan ketiga. Kami sedang melakukan studi tentang suntikan ketiga, dan datanya sekarang sedang dianalisis," ujar Yin.
Yin mengatakan uji klinis telah menunjukkan bahwa kecil kemungkinan infeksi akan sepenuhnya dihilangkan dengan vaksinasi. Sebab, hubungan antara virus dan inang manusia bukanlah infeksi satu kali.
"Saya memiliki tujuan dalam pikiran saya, untuk segera mengubah virus corona menjadi influenza. Dalam hal ini, kami memiliki vaksin, dan kami tahu apa yang akan terjadi, sehingga kami tidak perlu mengarantina dengan biaya yang sangat besar," ujarnya.
Selain ketahanan, Yin angkat bicara soal kemampuan CoronaVac menghadapi varian baru, seperti varian Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil. Dia mengatakan mutasi yang saat ini ditemukan masih dalam proses identifikasi.
Jika CoronaVac yang saat ini digunakan tidak efektif, dia mengaku pihaknya bakal mengembangkan vaksin baru.
"Jika itu bermutasi, kami dapat menggunakan penelitian saat ini untuk secara efektif mengembangkan vaksin baru," ujarnya.