Perusahaan farmasi Moderna Inc. dilaporkan sedang melakukan uji klinis vaksin Covid-19 kepada relawan anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun. Pengujian vaksin itu dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada.
Moderna bekerjasama dengan National Institute of Allergy and Infectious Diseases dalam melakukan uji klinis tersebut.
Uji coba vaksin Covid-19 pada anak-anak dilakukan dalam rangka memperluas program vaksinasi massal. Selama ini, vaksin Covid-19 hanya tersedia untuk orang dewasa dan lanjut usia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir NPR, para peneliti akan memberikan dua suntikan kepada anak-anak dengan selang waktu 28 hari baik vaksin Moderna atau plasebo garam. Anak-anak yang mendapatkan vaksin akan menerima satu dari tiga kemungkinan dosis, mulai dari 25 mikrogram hingga 100 mikrogram, dosis yang disarankan Food and Drug Administration untuk otorisasi darurat.
Moderna berencana untuk merekrut sekitar 6.750 anak-anak di AS dan Kanada untuk studi tersebut. Studi akan berlangsung di delapan negara bagian, seperti Arizona, California, South Carolina, hingga Texas.
Vaksin Covid-19 buatan Moderna saat ini hanya diizinkan untuk orang berusia 18 tahun ke atas. Setelah anak-anak yang berada dalam penelitian menerima suntikan, para peneliti akan mengamati tanda-tanda apakah mereka kesulitan menoleransi vaksin, serta efektivitasnya dalam melindungi mereka dari SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
Untuk memantau efek vaksin pada anak-anak, dokter akan memeriksa melalui dua kunjungan telemedicine setelah setiap suntikan, diikuti dengan kunjungan langsung setiap bulan. Orang tua anak juga akan diminta untuk membuat laporan harian di ponsel cerdas mereka.
Selain Moderna, Pfizer juga dilaporkan akan mempelajari efek vaksinnya pada anak-anak yang berusia 12 hingga 15 tahun. Studi itu akan melibatkan 2.259 peserta. Pfizer berencana untuk membagikan data dari studi itu pada paruh pertama 2021.
Dalam keterangan resmi Moderna, studi telah memasuki Fase 2/3, yang disebut studi KidCOVE.
"Kami sangat senang memulai studi Tahap 2/3 dari mRNA-1273 pada anak sehat di U.S dan Kanada dan kami berterima kasih kepada NIAID dan BARDA atas kerjasama mereka," kata Stéphane Bancel, Direktur Eksekutif Moderna.
Vaksin Moderna adalah vaksin mRNA yang dikembangkan bersama oleh Moderna dan penyelidik dari NIAID. Selain di AS, Moderna juga telah menerima otorisasi untuk vaksin Covid-19 dari badan kesehatan di Kanada, Israel, Uni Eropa, Britania Raya, Swiss, Singapura dan Qatar.
(jps/mik)