Vaksin Covid-19 Moderna diklaim ampuh 100 persen menyembuhkan penderita parah Covid-19. Hal itu disampaikan usai perusahaan melakukan analisis hasil kajian uji coba tahap ketiga dari kandidat vaksin Moderna (mRNA-1273) yang melibatkan 30 ribu penduduk Amerika Serikat.
Sebelumnya Moderna mengumumkan efektivitas vaksin melawan Covid-19 secara umum mencapai 94,1 persen. Moderna juga menambahkan suntikan tersebut dapat ditoleransi dengan baik tanpa masalah keamanan atau efek samping serius yang teridentifikasi hingga saat ini.
"Saat itu adalah pertama kalinya saya membiarkan diri saya menangis. Kami memiliki harapan penuh untuk mengubah arah pandemi ini." kata Kepala petugas medis Moderna, Tal Zaks dilansir dari CNN, Jumat (1/12).
Berangkat dari temuan itu, Moderna resmi mengajukan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 kepada Otoritas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA), Senin (30/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak perusahaan meminta FDA untuk meninjau kumpulan data dan hasil penelitian itu.
Dengan pengajuan itu, Moderna akan menjadi produsen obat kedua yang mengajukan izin penggunaan darurat dari FDA setelah Pfizer. Pfizer sendiri sudah lebih dulu mengajukan permohonan yang sama pada (20/11).
Merespons temuan baik itu, FDA rencananya akan bertemu dengan komite penasihat pada bulan Desember mendatang untuk meninjau kandidat vaksin Pfizer dan Moderna. Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, juga berharap vaksinasi pertama di negeri paman sam itu dapat berlangsung akhir Desember tahun ini.
Lebih lanjut, melansir The Telegraph, Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel mengungkapkan analisis yang dirilis pada hari Senin kemarin itu didasarkan pada 196 uji coba, dan 185 kasus Covid-19 diamati pada kelompok plasebo, dibandingkan 11 kasus yang diamati pada kelompok yang divaksinasi.
Selain itu, ia mengklaim khasiat vaksin virus corona Moderna ini telah diuji coba pada seluruh relawan di seluruh usia, ras dan etnis, dan jenis kelamin demografi. Sebanyak 196 uji coba vaksin Covid-19 itu termasuk 33 orang dewasa yang lebih tua atau usia 65 tahun ke atas, dan 42 peserta yang diidentifikasi berasal dari komunitas yang beragam ras.
"Kami percaya bahwa vaksin kami akan memberikan alat baru dan kuat yang dapat mengubah arah pandemi ini, dan membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian," pungkas Bancel.
(khr/mik)