Proyek Bandar Antariksa Biak Sejak 1980, Warga Diklaim Aman
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan proyek pembangunan bandar antariksa di Biak, Provinsi Papua telah digodok sejak tahun 1980-an. Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin pihaknya telah menyiapkan lahan 100 hektar di wilayah biak utara untuk membangun proyek antariksa.
"Sejak 1980-an LAPAN sudah menyiapkan lahan 100 hektar di Biak Utara untuk bandar antariksa. Lokasinya jauh dari pemukiman warga," ujar Thomas kepada CNNIndonesia.com melalui keterangan tertulis, Rabu (24/3).
"Namun dengan berbagai kendala pembangunan belum bisa terlaksana," tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya telah mengkaji beberapa lokasi alternatif lain seperti di Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku utara dan Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Namun pihaknya mengaku mendapat beberapa desakan dari Pemerintah Kabupaten, DPRD serta tokoh adat untuk tetap menjadikan Biak sebagai lokasi bandar antariksa.
Tidak hanya itu, Thomas mengklaim pihaknya juga mendapatkan dukungan dari dewan ketahanan nasional yang telah melakukan kajian di Biak, sebagai bandar antariksa.
Ia menuturkan bandar antariksa bertujuan untuk mempercepat pembangunan di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Biak. Selain itu ada juga tujuan nasional untuk mewujudkan kemampuan peluncuran satelit dengan roket buatan asli dari Indonesia.
Selain itu Thomas berharap bandar antariksa bisa memacu pertumbuhan sosial dan ekonomi di Biak, dengan munculnya berbagai industri dan fasilitas pendukung seperti industri satelit, pariwisata, dan perguruan tinggi keantariksaan.
Rencana pembangunan bandar Antariksa di Biak diketahui mendapat beberapa penolakan dari kalangan aktivis dan warga setempat. Pembangunan itu dinilai akan memutus rantai kehidupan masyarakat adat setempat yang dijalani secara turun temurun.
Selain itu, proyek tersebut juga akan menghapus vegetasi hutan, hilangnya lahan bertani dan berburu, tercemarnya udara dan dampak lainnya terhadap berbagai kehidupan di pulau Biak.
Selain Forum Peduli Masyarakat Biak, sejumlah organisasi yang menyatakan penolakan terhadap pembangunan bandar Antariksa yakni, Solidaritas Mahasiswa Saireri dan Solidaritas Mahasiswa Papua.