LAPAN kemudian mengklaim bandar antariksa besutannya memiliki standar internasional dan pihaknya menjamin keselamatan warga di sekitar bandar yang terletak di Biak, Papua.
"Bandar antariksa mestinya harus memenuhi standar internasional, selain standar keamanan dan keselamatan warga sekitar, juga harus memenuhi standar kualitas lingkungan hidup," ujar Thomas.
Lebih lanjut ia menuturkan dengan luasnya lahan yang nantinya akan dijadikan bandar antariksa itu akan aman bagi warga sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan lahan 100 hektar yang sudah tersedia, ada contoh bandar antariksa skala kecil Uchinoura di Jepang yang luasnya 70 hektar. Itu aman bagi warga sekitar," ujarnya.
Thomas menjelaskan pembangunan direncanakan memiliki dua skenario. Pertama bandar antariksa dengan skala kecil untuk peluncuran roket penelitian dan roket-roket kecil, kedua bandar antariksa dengan skala internasional untuk peluncuran roket berkapasitas besar.
Namun Thomas mengatakan saat ini pihaknya masih dalam tahap analisis dampak lingkungan dan persiapan pembuatan master plan untuk bandar antariksa skala kecil.
Di samping itu ia berharap dengan adanya bandar antariksa diharapkan dapat memacu pertumbuhan sosial dan ekonomi di wilayah setempat. Serta juga mendukung beberapa industri dan fasilitas pendukung seperti industri satelit, pariwisata, dan perguruan tinggi keantariksaan.
Lebih lanjut ia menyatakan warga Biak mestinya sudah berubah menjadi masyarakat yang maju dan bukan lagi seperti masyarakat tradisional saat ini.
"Warga Biak mendatang mestinya sudah berubah menjadi masyarakat yang maju, bukan lagi seperti masyarakat tradisional saat ini," pungkasnya.