Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan gempa di Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, berkekuatan hingga magnitudo 6,1. Kepala PVMBG Andiani dalam keterangan tertulis menyebut hal itu berkaitan dengan aktivitas penunjaman di Punggungan Talaud Mayu.
"Berdasarkan lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas penunjaman ganda Punggungan Talaud Mayu," kata Andiani, Sabtu (10/4).
Lihat juga:7 Fakta Gempa yang Mengguncang Malang |
Gempa bumi terjadi di Sangihe, pada Sabtu (10/4) pukul 16.30 WIB. Menurut data BMKG, lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 3,99°LU dan 124,73°BT dengan magnitudo 6,0) pada kedalaman 295 km yang berjarak sekitar 93 km barat laut Kota Tahuna, Ibu Kota Kabupaten Sangihe.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andiani menjelaskan, jenis mekanisme pada sumber gempa bumi di Sangihe pada umumnya merupakan sesar naik yang berarah relatif utara-selatan.
Adapun kondisi geologi daerah terkena gempa bumi, lanjut Andiani, lokasi pusat gempa terletak dekat dengan daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud. Daerah ini pada umumnya tersusun oleh morfologi perbukitan yang tertutupi oleh batuan rombakan gunungapi muda, lembah dan dataran pada daerah pantai.
"Batuannya merupakan endapan kuarter yang terdiri dari endapan pantai, endapan sungai dan batuan rombakan gunung api yang sebagian telah mengalami pelapukan," ujarnya.
Endapan kuarter dan batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan bersifat lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.
Selain itu, lanjut Andiani, morfologi perbukitan terjal yang tertutup oleh batuan rombakan gunungapi muda yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah bila dipicu guncangan gempa bumi kuat di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Hingga saat ini, belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan akibat kejadian gempa bumi ini.
Menurut data BMKG, guncangan gempa bumi di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe diperkirakan pada skala II - III Modified Mercally Intensity (MMI).
"Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena energinya tidak cukup kuat untuk mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," kata Andiani.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat, dan tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
(hyg/bac)