Pada Oktober 2019 lalu Presiden Joko Widodo meluncurkan pusat pengembangan kreativitas dan pengembangan bisnis startup di kalangan anak muda Papua, yang dinamakan dengan: Papuan Youth Creative Hub, di Jayapura.
Di atas lahan tersebut, akan dibangun sebuah pusat pengembangan kreativitas, bisnis, bakat dan inovasi seluas 6.000 m2 yang terdiri dari ruangan-ruangan untuk belajar tentang bisnis, teknologi internet, dan pemrograman dan dasar-dasar pengembangan startup.
Ada pula asrama untuk menampung sekitar 100 pemuda dan pemudi yang akan mengikuti program belajar bisnis selama 1-2 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat itu akan ada pelatihan pengembangan diri untuk melengkapi keahlian berbisnis, seperti komunikasi, kepemimpinan dan dasar-dasar manajemen.
Pusat pengembangan itu akan dijalankan oleh 21 pemuda-pemudi asli Papua dari tujuh wilayah adat, yang memiliki usaha, ataupun kegiatan sosial di bawah naungan PT Papua Muda Inspiratif.
Presiden Joko Widodo menginginkan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur dibangun pusat inovasi, riset, dan teknologi kelas dunia seperti di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS).
Rencananya akan dibangun sebuah klaster yang menjadi sebuah pusat inovasi bergengsi di kalangan masyarakat di antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Dikutip CNBC, selain kluster untuk riset dan teknologi, nantinya juga akan dibangung kluster lain seperti klaster pemerintahan, klaster pendidikan, dan kluster kesehatan.
Rencana pembangunan Silicon Valley juga pernah diutarakan pada awal tahun ini oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dilaporkan tengah membangun kawasan mirip Silicon Valley.
Khofifah menuturkan saat ini ada private sector di Jatim yang tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Malang. Ia berharap nantinya KEK Singhasari mampu menjadi katalis pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia melalui pendekatan integrated digital ecosystem (ekosistem digital yang terintegrasi).
Menurut Khofifah KEK Singhasari adalah KEK pertama di Indonesia yang mengintegrasikan potensi wisata budaya, ekonomi digital dan ekonomi kreatif.
Dikutip Detik.com, Techno Par itu nantinya akan menjadi inkubator bagi pelaku UMKM dan masyarakat untu memasarkan produknya melalui start up, sehingga bisa bersaing di era industri 4.0.
Pemerintah melalui perusahaan BUMN dilaporkan akan menggarrap mega proyek Bukit Algoritma di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Nantinya kawasan ini akan digunakan untuk pengembangan riset dan sumber daya manusia yang berbasis 4.0.
Harapannya, kawasan ini juga bisa meningkatkan pembangunan infrastruktur di dalam negeri secara berkelanjutan. Rencananya, kawasan ini akan dibangun dengan nilai investasi mencapai 1 miliar euro Eropa atau setara hampir Rp18 triliun dalam tiga tahun.
Politisi PDI Perjuangan sekaligus pendiri Gerakan Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko menatakan proyek itu akan berdiri di lahan seluas 888 hektar. Ia memastikan dana itu tidak berasal dari APBN, tapi investor baik dalam maupun luar negeri.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo, sejauh ini belum ada usulan mengenai pembentukan KEK Bukit Algoritma.
(can/eks)