Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meluncurkan pusat pengembangan kreativitas dan pengembangan bisnis
startup di kalangan anak muda Papua, yang dinamakan dengan: Papuan Youth Creative Hub, di Jayapura.
Pusat pengembangan ini akan dibangun di jalan Vim, di wilayah Kotaraja, Jayapura, dengan luasan tanah sebesar 1,5 Ha.
Di atas lahan tersebut, akan dibangun sebuah pusat pengembangan kreativitas, bisnis, bakat dan inovasi seluas 6.000 m2 yang terdiri dari ruangan-ruangan untuk belajar tentang bisnis, teknologi internet, dan pemrograman dan dasar-dasar pengembangan
startup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada pula asrama untuk menampung sekitar 100 pemuda dan pemudi yang akan mengikuti program belajar bisnis selama 1-2 bulan. Di tempat itu, bakal ada pelatihan pengembangan diri, untuk melengkapi keahlian berbisnis seperti komunikasi, kepemimpinan, dan dasar-dasar manajemen.
Pusat pengembangan itu akan dijalankan oleh 21 pemuda-pemudi asli Papua dari tujuh wilayah adat, yang memiliki usaha, ataupun kegiatan sosial di bawah naungan PT Papua Muda Inspiratif.
"Saya sebagai salah satu dari pemuda Papua yang selama ini bergelut dalam bidang bisnis
startup merasa bahwa ini merupakan sebuah gerakan yang baik untuk mendorong lebih banyak lagi anak-anak Papua untuk dapat mengembangkan kreativitasnya melalui bisnis, atau pergerakan sosial," kata Billy Mambrasar, Direktur Utama dari PT Papua Muda Inspiratif, dalam keterangannya, Selasa (29/10).
Dia menargetkan untuk melahirkan lebih kurang 100 pemilik
startup untuk berkontribusi mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua.
"Telah terdaftar 265 orang yang berkeinginan untuk menjadi anggota, semuanya adalah pemuda dan pemudi Papua asli," katanya.
Merangkul Anak Muda Salah seorang pendiri PT Papua Muda Inspiratif yang lain, Paskalis Pigai, mengungkapkan bahwa pusat pengembangan kreasi dan
start up ini juga akan merangkul anak-anak muda yang memiliki bakat seni dan hiburan.
Selain itu, perusahaan itu akan mengadakan
road show bisnis di tujuh kota di Papua dan Papua Barat, dan empat kota studi di Luar Papua, seperti Manado, Jakarta, Jogjakarta dan Surabaya.
Tujuannya, untuk mendorong lebih banyak lagi pemuda dan pemudi Papua untuk bergabung dalam gerakan tersebut.
(asa)