Yuyun menjelaskan dampak dari perubahan iklim menurut panel ahli antarpemerintah di tahun 2018 menyatakan, jika melewati ambang batas suhu bumi 1,5 derajat celcius, akibatnya akan berdampak luar biasa dan tidak dapat dipulihkan.
Ekosistem yang akan berdampak dari adanya perubahan iklim yakni kehidupan di laut. Yuyun menilai, jika terjadi pengasaman air laut dan naiknya suhu air, maka dapat menyebabkan ikan mati, dan nelayan tidak lagi mendapatkan ikan yang banyak.
Perubahan iklim berdampak pada terjadinya intensitas cuaca ekstrem yang kian sering terjadi. Menurut Yuyun, salah satu bukti nyata yakni adanya fenomena siklon yang tiba-tiba terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Hari Bumi 2021, Menebak Umur Planet Ini |
"Intensitas cuaca ekstrem makin sering terjadi, NTT yang selama ini lama sekali mereka tidak mengalami siklon, tiba-tiba mereka dihadapkan dengan siklon dan pemerintah pusat dan daerah ga siap," ujarnya.
Menurutnya harus ada peringatan dini dan edukasi dari pemerintah kepada masyarakat agar bersiap akan adanya ancaman bahaya dari perubahan iklim.
Lebih lanjut ia menyarankan untuk mendeklarasikan darurat iklim kepada seluruh negara, agar melihat banyaknya keanehan fenomena alam sebagai kondisi yang 'penting'.
"Semua negara seharusnya mendeklarasikan darurat iklim supaya ini dilihat sebagai kondisi yang penting," pungkasnya.