Fakta Unik Pink Moon dan Alasan Bulan Tidak Berwarna Pink

CNN Indonesia
Rabu, 28 Apr 2021 10:03 WIB
Fenomena Supermoon atau pink moon yang terjadi pada 26 dan 27 April 2021 memilik sejumlah fakta unik.
Ilustrasi pink moon. (REUTERS/MURAD SEZER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Fenomena Supermoon atau Pink Moon terjadi pada 26 dan 27 April 2021. Observatorium Bosscha milik Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan supermoon berada dekat titik terdekat dengan Bumi di orbit peredarannya.

"Peristiwa supermoon terjadi saat Bulan berada pada atau di dekat titik terdekatnya dengan Bumi di orbit peredarannya, atau disebut sebagai titik perigee," ujar Observatorium Bosscha melalui akun Instagramnya (27/4).

Berikut fakta-fakta fenomena Pink Moon atau supermoon yang terjadi di bulan April:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya istilah Supermoon diciptakan astrolog Richar Nolle pada tahun 1979, terjadi ketika bulan purnama baru atau bulan baru berada pada titik terdekatnya dengan Bumi. Hal ini membuat Bulan terlihat jauh lebih besar dan lebih cerah.

Dikutip The Guardian, Bulan purnama yang disebut supermoon berarti bulan akan tampak lebih besar dari bulan purnama rata-rata karena kebetulan berada di dekat titik terdekat orbitnya ke Bumi.

Alasan bulan tidak berwarna pink

Sedangkan untuk istilah Pink moon berasal dari sebuah almanak yang terbit di Amerika Serikat dan Kanada, yaitu The Old Farmer's Almanac. Karena bulan April merupakan dimulainya musim semi di bagian Bumi utara Bulan purnama diberikan sebutan sesuai dengan suasana musim tersebut.

Mengutip Space, warna pink atau merah muda melambangkan bunga Phlox subulata, bunga yang berasal dari daerah Amerika Utara yang bermunculan di awal musim semi.

Selain itu ada pula sebutan bulan purnama purnama ini dari kebudayaan Amerika. Nama hewan yang bermunculan ketika musim semi dimulai, diantaranya yakni Bulan ketika bebek kembali, Bulan ketika angsa bertelur, dan Bulan katak.

Mengakibatkan pasang surut air laut

Melansir Earthsky, perairan laut akan berdampak dan merasakan gaya tarik ekstra dari fenomena Supermoon ini. Fenomena ini akan menciptakan pasang surut air laut yang tidak biasa, atau disebut pasang pegas.

Beberapa ahli menyebut pasang surut itu dengan nama pasang surut perigean. Jika Anda tinggal di sepanjang garis pantai samudera, diprediksi pasang surut dalam dan naiknya air akan terjadi satu hingga dua hari.

Pasang laut imbas dari Supermoon ekstra tinggi ini berpotensi menyebabkan banjir ketika dibarengi dengan cuaca ekstrem pada saat air di pesisir pasang yang sangat tinggi.

Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER