SpaceX dilaporkan sukses melakukan uji terbang prototipe Starship terbarunya, yakni SN15. Roket roket berbahan bakar metana itu berhasil terbang ke ketinggian sekitar 6 mil atau 10 km sebelum terjun kembali ke Bumi.
SN15 tampak membalik sisinya ketika melakukan manuver yang dikenal dengan 'belly-flop', meluruskan dirinya sendiri dan menyalakan kembali mesinnya untuk melakukan pendaratan tepat sasaran.
Melansir Space, tes tanpa awak itu dilakukan pada ulang tahun ke-60 penerbangan luar angkasa berawak pertama Amerika Serikat. Kesuksesan SN15 juga menandai langkah maju yang besar dalam rencana SpaceX untuk membantu memperluas jejak manusia ke luar angkasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SN15 yang menggunakan baja tahan karat lepas landas dari lokasi uji Starbase SpaceX, dekat desa Boca Chica di Texas Selatan, pukul 18:24 EST (2224 GMT).
Kendaraan itu membubung sekitar 6,2 mil (10 kilometer) ke langit, melakukan sejumlah manuver dan kembali turun untuk mendarat dengan aman di landasan beton yang telah ditentukan enam menit setelah lepas landas.
Empat prototipe SN15 sebelumnya gagal dalam uji coba dan berakhir berkeping-keping setelah mencoba penerbangan serupa dalam lima bulan terakhir. Empat prototipe itu berhasil lepas landas, tapi gagal mendarat dengan aman.
Salah satu prototipe, SN10 sempat mendarat dengan selamat pada uji bulan Maret, tetapi kebakaran terjadi di pangkalannya tak lama kemudian dan pesawat itu meledak. Api juga melalap pangkalan SN15, tetapi padam dalam waktu yang relatif singkat.
Misi Starship bernama 'dearMoon' diharapkan terlaksanakan pada tahun 2023. Pada misi itu, SpaceX akan mengirim miliarder Jepang Yusaku Maezawa dan beberapa orang lainnya dalam penerbangan selama seminggu di sekitar Bulan.
Kapal luar angkasa itu juga akan menerbangkan astronot NASA ke bulan, jika semua berjalan sesuai rencana. Program eksplorasi bulan Artemis badan antariksa baru-baru ini memilih Starship sebagai pendarat bulan berawaknya .
Melansir CBS, SN15 menggunakan tiga mesin Raptor untuk membakar metana cair dan oksigen cair. Meski mendung, kamera di roket memberikan pandangan tentang pendakian, menunjukkan tanah jatuh saat SN15 mendapatkan ketinggian.
Seperti penerbangan uji sebelumnya, mesin mati satu per satu saat Starship naik. Kemudian, setelah melayang sebentar di atau dekat ketinggian maksimum yang direncanakan sekitar 6 mil, hidung pesawat terbalik dan roket mulai jatuh kembali ke Bumi dalam orientasi hampir horizontal.
Sirip di bagian atas dan bawah roket, yang secara aktif dikontrol oleh komputer penerbangan di pesawat, mempertahankan orientasi yang tepat saat prototipe turun.
Kemudian, beberapa detik sebelum touchdown, mesin menyala kembali, nozel berputar untuk membalikkan prototipe ke atas dan mendarat dengan tepat dengan kekuatan satu Raptor.
Kebakaran terjadi di dasar roket tepat setelah pendaratan, meriam air yang dioperasikan dari jarak jauh memadamkan api saat sisa propelan dibuang ke laut dalam prosedur pasca-pendaratan normal. Pada tanggal 23 April mendatang, SpaceX juga akan meluncurkan kapsul Crew Dragon dengan roket Falcon 9.
Dalam misi itu, Crew Dragon akan membawa empat astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Perusahaan tersebut kemudian membawa empat astronot lainnya kembali ke Bumi dengan menggunakan Crew Dragon lainnya pada tanggal 2 Mei.
Di tengah periode misi itu, SpaceX juga meluncurkan dua Falcon 9, masing-masing membawa 60 satelit relai internet Starlink, menambah jumlah satelit menjadi 1.565.